Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau kecil (Sarcoptes scabiei) yang dapat menular melalui kontak penggunaan barang-barang pribadi seperti pakaian, handuk, dan tempat tidur yang terkontaminasi. Penyakit ini menyebabkan gatal-gatal yang sangat mengganggu dan dapat menular dengan cepat di lingkungan yang padat, seperti sekolah maupun pondok. Maraknya kasus skabies yang terjadi dilingkungan pondok, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Unnes), mengambil tindakan inisiataif dengan melakukan sosialisasi terkait Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai bentuk pencegahan penyakit kulit menular.
Dalam rangka mencegah penyebaran scabies, para mahasiswa Kesehatan Masyarakat ini mengedukasi siswa dan siswi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, mengenal tanda-tanda scabies, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Dengan mengusung tema "Hidup Nyaman Tanpa Skabies" kegiatan ini berlangsung pada tanggal 7 November 2024 di MA Al-Asror. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para murid megenai pentingnya hidup bersih serta dampaknya terhadap kesehatan. Sasaran dari kegiatan ini yaitu siswa yang tinggal secara berkelompok di dalam asrama, dan diikuti oleh 31 siswa maupun siswi MA Al-Asror. Berbagai aktivitas menarik dilibatkan untuk mewujudkan kegiatan menjadi meriah.
Sebagai tolak ukur pemahaman peserta terkait PHBS dan skabies, sebelum dan sesudah penyampaian materi mahasiswa mengadakan test. Para siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal pre-test dan post test, di awal dan di akhir acara. Forum Group Discussion (FGD) membahas terkait materi yang akan disampaikan, sebagai wadah untuk menyampaikan perspektif maupun pendapat dengan tema yang telah disesuaikan. Nantinya pendapat yang telah ditampung akan dikoreksi dan disempurnakan ketika pemaparan materi berlangsung.
Pemaparan materi dilakukan dengan cara presentasi oleh mahasiswa yang memaparkan informasi tentang penerapan PHBS dilingkungan sekolah maupun pondok, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan, serta tidak berbagi barang pribadi, dan juga berbagai macam manfaat dari penerapan PHBS. Selain itu, mahasiswa juga mempresentasikan terkait scabies, cara penularannya, serta gejala-gejalanya.
Salah satu mahasiswa, Tasya, yang menjadi fasilitator dalam kegiatan ini, mengatakan bahwa sosialisasi seperti ini sangat penting untuk mengedukasi siswa agar mereka lebih peduli terhadap kebersihan diri sendiri dan orang lain. “Sebagai alumni boarding school sangat dirasakan bahwa skabies sangat mudah menular, apalagi kepada para siswa yang bertempat tinggal di asrama.. Dengan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar, kita bisa mencegah penyebarannya. Kami berharap siswa-siswi MA Al-Asror bisa mengaplikasikan PHBS dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari mereka,” ujar Tasya.
Pada bagian lain dari sosialisasi, mahasiswa juga melakukan games barupa tebak gambar yang berhubungan dengan skabies, sehingga siswa terlibat secara aktif. Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga memberikan infografis dan kalender edukasi yang berisi informasi tentang PHBS dan langkah-langkah pencegahan scabies kepada siswa dan pihak sekolah. Kartu games juga diberikan kepada siswa agar kedepanya bisa digunakan oleh para siswa untuk bermain sekaligus belajar.
Beberapa penyelenggara kegiatan, Kalifa dan Dewi, menjelaskan bahwa sosialisasi ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa sekaligus santri akan pentingnya PHBS dalam mencegah berbagai penyakit kulit, termasuk skabies. “Kegiatan ini sangat relevan karena skabies merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi di lingkungan sekolah, apalagi siswa yang tinggal di asrama melakukan banyak interaksi fisik antar siswa. Melalui penerapan PHBS yang baik, kami berharap bisa membantu mencegah terjadinya wabah scabies di sekolah maupun pondok,” ungkap Kalifa dan Dewi.
Kegiatan sosialisasi yang diadakan mahasiswa Kesehatan Masayarakat Universitas Negeri Semarang ini mendapat dukungan dari beberapa guru yang terlibat. Para siswa serta guru yang terlibat dalam kegiatan ini memberikan sambutan positif, ditunjukkan dengan antusisme mereka ketika kami hadir untuk menyelenggarakan acara sosialisasi ini.
Melalui edukasi ini, diharapkan para siswa menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar mereka dengan menyebarkan pengetahuan tentang cara mencegah scabies dan pentingnya menjaga kebersihan tubuh, yang pada akhirnya akan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan aman. Semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat, di mana para siswa tidak hanya terlindung dari penyakit scabies, tetapi juga dari berbagai masalah kesehatan lainnya