Mohon tunggu...
Tasya Angelita
Tasya Angelita Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Sebelas Maret

Penulis Leisure

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNS Adakan Sosialisasi Pendidikan Karakter dan Perundungan (Bullying) kepada Siswa SDN 1 Janti

28 Februari 2023   13:03 Diperbarui: 11 Maret 2023   13:41 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjelasan Permainan Cerita Boneka oleh Narasumber kepada Siswa SDN 1 Janti (Dok. pribadi)

Kompasiana, Klaten - Mahasiswa KKN UNS kelompok 74 periode Januari-Februari 2023 mengadakan sosialisasi pendidikan karakter dan antisipasi perundungan (bullying) kepada siswa SDN 1 Janti pada Jumat (17/02/2023). Kegiatan yang dilakukan, yaitu sosialisasi mengenai antisipasi bullying yang saat ini tidak mengenal seseorang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak, sehingga sosialisasi ini dimulai dari anak-anak SD terlebih dahulu.

Kegiatan ini mengundang narasumber dari Sahabat Kapas, yaitu sebanyak tiga orang yang bernama Uthie Awamiroh, Maya Cahya, dan Irma Sigita. Sahabat Kapas merupakan yayasan yang berperan untuk edukasi orang-orang atau anak-anak yang terkena kriminal sewaktu di bawah usia 17 tahun. Alasan mengundang narasumber dari sahabat kapas, yaitu program ini cocok dengan sahabat kapas karena sahabat kapas banyak mengambil kasus tentang bullying terutama pada anak-anak. 

Kegiatan yang dilakukan yaitu pendidikan karakter diajarkan pengenalan bullying, diberi video tentang bullying dan penanganannya, seperti melihat temannya ada yang dibully, kemudian pengekspresian perasaan anak-anak oleh sahabat kapas dengan cara ditanya satu per satu mengenai perasaan setiap siswa ketika melihat temannya dibully, atau menjadi korban bully tanpa mereka tahu.

Pada kegiatan ini khusus diisi oleh sahabat kapas tanpa gurunya tidak dilibatkan dari awal karena untuk edukasi ke anak-anak dan guru berbeda, edukasi ke guru lebih kepada pola asuh.

Proses yang dilakukan pada kegiatan ini, yaitu pertama, menghubungi Sahabat Kapas untuk menanyakan kesediaan mengisi kegiatan yang akan dilaksanakan. Kemudian, koordinasi ke kantor pusat yang ada di Solo untuk koordinasi mengenai konsep kegiatannya. Berikutnya, diadakan zoom secara online untuk mengkoordinasi susunan acara dan persiapan alat dan bahan. 

Pada hari pelaksanaan, kegiatan pertama, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok kelas 1-3 dan kelas 4-6 berhubung siswa di SDN 1 Janti memiliki jumlah siswa yang sedikit, yaitu 37 siswa. Kemudian, kelas 1-3 dijadikan satu kelompok menjadi 11 anak dan kelas 4-6 dijadikan dua kelompok karena terdapat 26 anak. 

Pada pos pertama, ada penjelasan tentang pengertian bullying menggunakan konsep cerita boneka dengan pertanyaan interaktif. Kemudian berpindah pada pos kedua, yaitu menonton video tentang bullying, lalu diberi pertanyaan seperti video tersebut menceritakan tentang apa, apakah pernah melihat bullying atau tidak. Pos ketiga, pos cara menghadapi bullying, dengan membuat pertanyaan-jawaban yang ditempel ke papan tulis tanpa nama pemilik.

Alasan kegiatan ini perlu dilaksanakan karena bullying sudah bukan menjadi momok yang bukan dihadapi oleh orang dewasa saja ataupun yang di atas usia 17 tahun saja, bahkan pada anak-anak pun juga dapat terjadi kasus bullying tersebut. Ditambah dengan sebab anak-anak di Desa Janti ini banyak yang suka mengejek tanpa melihat perasaan teman-temannya. Terdapat kemungkinan bahwa anak-anak di Desa Janti masih awam pengetahuan mengenai bullying dan melakukan bullying menjadi hal yang wajar. 

Kegiatan ini berkaitan dengan permasalahan yang ada di Desa Janti, yakni permasalahan masyarakat, dengan fokus pada anak-anak yang awam dengan bullying seperti memukul atau mencubit hal yang wajar. Sehingga kegiatan ini perlu untuk dilaksanakan tidak hanya dari mahasiswa KKN, namun juga dibantu dengan yayasan Sahabat Kapas yang lebih berkompeten. 

"Harapannya semakin kecil kasus bullying bagi anak-anak SD mengenai pengetahuan bullying sedari dini, terbuka dengan mengekspresikan diri ke orang tua. Kemudian bisa lebih paham mengenai bullying itu terutama di lingkup desa. Semoga kasus bullying ini tidak akan terjadi lagi," harapan ketua pelaksana, Safa Yonanta Putri mahasiswa Sosiologi angkatan 2019 UNS, kepada Kompasiana (26/02/2023). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun