Kepada waktu yang selalu ku tunggu
Kepada angin yang tak ada hentinya berhembus
Kepada hati yang terus saja menahan rindu
Juga padamu sang penghuni setiap doaku
Di luar, gerimis hampir saja reda
Angin perlahan maniupkan bauÂ
Rintik air seperti batang-batang jarum berjatuhan
Melekat di celah kabut, lalu mengkristal
Sebait puisi aku tulis dalam malam,
Dalam mengingatmu,
Dalam rindu yang terlalu berat di sandang dalam kalbu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!