Pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk membantu pembangunan suatu wilayah atau daerah yang memiliki potensi objek wisata. Berbicara tentang pariwisata, Indonesia merupakan negara yang memiliki segudang destinasi wisata yang keindahannya dapat membuat siapapun takjub. Keindahan destinasi wisata yang ada di Indonesia dapat menarik perhatian para wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, mereka berlomba-lomba untuk mengunjungi beberapa objek wisata yang indah di Indonesia dan hal ini tentu menjadi pengaruh yang baik dalam bidang perekonomian warga sekitar.
Berbicara tentang destinasi wisata, tentunya sudah tidak asing mendengar nama salah satu destinasi wisata yang sudah mendunia ini. Terletak di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara menjadikan 'Danau Toba' sebagai surga Tanah Batak. Suasana sejuk dan menyegarkan, hamparan air jernih yang membiru, serta pemandangan hijau bukit-bukit yang ada di sekitaran danau, memanjakan mata para pengunjungnya. Dengan luas danau sebesar 1.145 kilometer, menjadikan Danau Toba sebagai danau terluas se - Asia Tenggara dan menjadi danau terbesar kedua setelah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga masuk ke dalam list danau terdalam di dunia yaitu sebesar 450 meter.
Keunikan lain yang dimiliki Danau Toba ialah pulau kecil yang terdapat di tengah danau, pulau tersebut ialah Pulau Samosir. Pulau Samosir adalah satu pulau kecil di mana kita dapat melihat pameran budaya, seperti patung si gale-gale. Serta peninggalan sejarah dari kisah masyarakat Batak Toba. Disana juga terdapat pusat perbelanjaan baik itu oleh-oleh souvenir, kerajinan tangan, dll. Â
Sehingga jika kita berwisata ke Danau Toba, Pulau Samosir adalah destinasi wajib yang harus dikunjungi. Mengingat bahwa wisata adalah konsep kegiatan yang dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu harus ada something too see, something to do, dan something to buy (Yoeti:1985). Pulau Samosir dapat diakses dengan mengendarai kapal feri,speed boat,dll. Dengan waktu penyeberangan sekitar 30 - 45 menit. Di tengah perjalanan menuju Pulau Samosir para pengunjung juga diajak untuk mendekati satu fenomena legenda yang ada di Danau Toba yaitu Batu Gantung.
Di samping banyaknya keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki Danau Toba. Danau Toba juga memiliki beberapa masalah krusial dalam pengembangan wisatanya. Hal ini ini terdapat di dalam persoalan minimnya infrastruktur untuk aksesibilitas kawasan kawasan wisata yang ada di Danau Toba, dan juga minimnya investor dalam membangun sarana prasarana yang ada di Danau Toba.
Masalah selanjutnya ialah air dari Danau Toba yang mulai berubah warna menjadi sedikit kehitam-hitaman. Di sekitaran Danau Toba terdapat banyak keramba dan kapal-kapal yang diparkirkan sembarangan. Air yang kotor juga mungkin disebabkan oleh pembuangan oli dari kapal-kapal yang ada di Danau Toba. Akibat pencemaran lainnya yaitu banyaknya eceng gondok yang menjamur serta pembuangan pestisida dan pupuk secara sembarangan oleh masyarakat sekitar. Meskipun banyak permasalahan yang harus dibenahi. Sejauh ini, Danau Toba telah memberikan angka pendapatan yang besar untuk devisa negara.
Danau Toba merupakan punggung pendapatan daerah di Sumatera Utara. Oleh karena itu, pemerintah membentuk Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba yang memiliki misi untuk meningkatkan infrastruktur wilayah pariwisata Danau Toba untuk periode 2016- 2041. Pemerintah mengharapkan bahwa badan Otorita pengelola kawasan Danau Toba ini dapat membawa pariwisata Danau Toba memiliki infrastruktur yang baik dan dapat menampung banyak wisatawan lainnya baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan internasional. Pemerintah juga mengharapkan masyarakat sekitar dapat turut andil dalam memajukan pariwisata daerah nya. Sehingga dapat membantu kondisi perekonomian daerahnya.
Danau Toba juga memberikan dampak besar bagi 8 Kabupaten/Kota yang ada disekitarnya, perekonomian daerah sekitar juga sangat terbantu oleh lapangan perkerjaan yang dibuka. Serta banyak juga wisatawan yaang menyambangi daerah wisata mereka, dikarenakan jarak nya yang dekat. Hal ini dapat dilihat dari Kota Berastagi yang terletak di daerah dataran tinggi, dekat dengan Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung, menjadikan Kota Berastagi daya tarik kedua para wisatawan selain mengunjungi Danau Toba. Selain itu, kota Berastagi juga memiliki wisata pertanian seperti kebun buah-buahan dan sayur-sayuran. Sehingga menjadi destinasi keluarga yang sangat nyaman. Pemandian air panas yang berada di kaki gunung Sibayak, tentu menjadi wishlist para wisatawan untuk di kunjungi.
Oleh karena itu, pemerintah dan segala instansi yang memiliki kebijakan dalam pengembangan pariwisata sangat bertekad untuk membuat wisata Danau Toba semakin terkenal dan mendunia, karena memiliki potensi yang sangat besar, baik perkonomian warga daerah sekitar dan devisa negara. Perkembangan pariwisata Danau Toba harus semakin baik, dan tentunya harus bisa mengait banyak wisatawan setiap tahunnya.
Pemerintah menyadari bahwa, destinasi wisata Danau Toba ini tidak hanya harus diperbaiki dari segi infrastrukturnya tapi juga dalam Sumber Daya Manusianya. Menjadi destinasi wisata yang mendunia juga menjadi tuntutan kepada masyarakat sekitar untuk memiliki intelektual yang lebih,tidak hanya sekedar menawarkan jasa tapi juga dapat mengelolah wilayahnya, dapat berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan wisatawan asing. Hal itu tentunya memerlukan pelatihan dan pendidikan yang baik tentang Bahasa Asing terutama Bahasa Inggris.
Secara garis besar menurut penulis, Danau Toba hanya memerlukan sedikit perubahan. Terutama tentang kedisiplinan dan kesadaran diri. Sehingga tidak merusak potensi daerah nya, dan dapat memperbaiki ekonomi tentunya. Sangat disayangkan apabila destinasi wisata Danau Toba ini tidak dimanfaatkan dengan baik, karena danau ini merupakan aset bagi devisa negara kita.