Mohon tunggu...
Tasya Agustina Wahidha
Tasya Agustina Wahidha Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Saya Tasya Agustina Wahidha kelahiran tahun 2004, saya berkuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan dengan jurusan Tadris Bahasa Indonesia. Saya suka mengarang dan menulis maka dari itu saya ambil jurusan Tadris Bahasa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Impen Dadi Kasunyatan (Mimpi Menjadi Kenyataan)

19 Desember 2024   13:47 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:47 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mbah, aku pengin banget ndelok kutha. Katane rame banget, ya?" pitakon Gino ing dalu sing banter angin.

Mbah Sukimin nyengir, "Iya, Nak. Kutha iku beda karo desa. Akeh gedung-gedung dhuwur, kendaraan sing banter, lan wong akeh. Nanging, urip ing kutha uga ora tansah nyenengake."

"Lho, kok ngono, Mbah?"

"Urip ing kutha iku cepet banget, Nak. Wong-wong kepayang karo urusane dhewe-dhewe. Ora kaya ing desa, sing padha kenal lan tulung tinulung."

Gino, bocah desa Sei Mencirim yang penuh semangat, selalu penasaran dengan kehidupan di kota. Setiap malam, ia memandang langit dan membayangkan gedung-gedung tinggi dan kendaraan yang ramai. Kakek Sukimin, melihat semangat cucunya, sering bercerita tentang pengalamannya di kota saat muda.

Suatu hari, Pian, sahabat Gini yang sudah pernah ke kota, mengajak Gino untuk ikut bersamanya. Dengan penuh semangat, Gino meminta izin kepada Mbah Sukimin. Meski berat hati, Mbah Sukimin akhirnya mengizinkan Gino pergi.

Sesampainya di kota, Gini terkagum-kagum dengan segala sesuatu. Ia melihat gedung-gedung tinggi, kendaraan yang lalu lalang, dan orang-orang yang berpakaian modis. Namun, di balik semua itu, Gino juga merasakan kesendirian dan keributan kota. Ia merindukan suasana desa yang tenang dan damai serta masyarakat yang ramah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun