Mohon tunggu...
Tasya Afandi
Tasya Afandi Mohon Tunggu... Guru - A teacher

hello

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kampanye Sosmed untuk "Geng Millenials"

12 Oktober 2020   08:05 Diperbarui: 12 Oktober 2020   08:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan yang pesat dalam teknologi dan media informasi membuat kehidupan semua orang menjadi lebih mudah. Terutama dalam penyebaran informasi di segala aspek, termasuk masalah politik. 

Media sosial adalah cara utama sekaligus terbesar dalam menyebarkan informasi politik kepada masyarakat, khususnya generasi muda atau biasa disebut “Geng Millenials”.

Dalam pemerintahan, sosial media adalah salah satu wadah untuk generasi muda menyampaikan aspirasinya. Tak bisa ditampik, bahwa ada banyak kebijakan yang dibentuk pemerintah adalah andil dari peran sosial media ini. Hal ini disebabkan karena banyak sekali pengguna sosial media di Indonesia. 

Fakta ini dikutip dari laporan Essential Insight Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World yang diterbitkan 30 Januari 2018, mencatat bahwa jumlah populasi Indonesia mencapai 265,4 juta jiwa, pengguna media sosial sebanyak 130 juta dengan penetrasi 49 persen. 

Sebanyak 120 juta orang Indonesia menggunakan perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet untuk mengakses media sosial. Maka dari itu, berkampanye melalui sosial media adalah salah satu pilihan terbaik untuk saat ini.

Media sosial yang banyak digunakan adalah Instagram, Youtube, Facebook, Twitter dan masih banyak lagi. Media sosial yang bisaa berisi gambar, video serta tulisan di dalamnya itu dapat membangun sebuah komunikasi yang baik dimana pun kita berada. 

Hal ini disebabkan karena pengguna sosial media mayoritas adalah anak muda yang senang bergaul dengan banyak orang. Selain itu, sosmed juga sangat populer di penjuru dunia yang pastinya efektif untuk menyebarkan informasi politik. Tak hayal, itu menjadi salah satu cara para politikus untuk berkampanye.

Kita semua tahu bahwa tahun lalu adalah tahun politik yang menegangkan sekaligus ramai diperbincangkan. Dimana dua kandidat maju untuk pemilihan presiden. Tak hanya pemilihan presiden, juga ada pemilihan kepala daerah, pemilihan anggota DPR dan DPRD. 

Semua pihak yang ada di dalam Pemilu itu berjuang mencari suara dari segala kalangan usia yang sudah memiliki kesempatan sebagai pemilih. Karena di Indonesia sendiri lebih banyak generasi muda yang aktif di media sosial, maka para politikus itu berkampanye melalui beberapa aplikasi sosial media.

Pertama melalui platform Instagram. Mulai dari gambar-gambar yang menunjukkan kualifikasi dari calon pilihan, video-video yang menunjukkan bagaimana kinerja calon pilihan, yang semuanya memiliki satu tujuan, yaitu ketertarikan Geng Millenials untuk memilihnya. Meski hanya berupa gambar atau video, kampanye Instagram sangat efektif menarik masa. 

Persis seperti kalimat, “One picture speaks a thousand word”. Penyebaran informasi melalui Instagram lebih dapat menggambarkan kandidat secara jujur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun