Mohon tunggu...
Tasya  Aura
Tasya Aura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberagaman Mempengaruhi Pandangan Dunia Seseorang

10 Agustus 2021   20:18 Diperbarui: 10 Agustus 2021   20:54 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberagaman di dalam suatu kelompok maupun organisasi dapat memberikan banyak dampak positif seperti dapat meningkatkan kinerja, bisa menumbuhkan keterampilan maupun bakat seseorang,  kemudian bisa menghadirkan berbagai pengalaman yang diperoleh dari masing-masing individu, dapat menciptakan ide atau inovasi. Tujuan para pemimpin saat ini yaitu bahwa setiap individu dapat membawa kekuatan dan nilai di tempat kerja berdasarkan kombinasi karakteristiknya yang beragam. 

Organisasi menetapkan program keragaman tenaga kerja untuk mempromosikan perekrutan dan kemajuan karir yang beragam agar memastikan bahwa perbedaan dapat dihormati dan diterima di tempat kerja.

Menurut Daft, Richard L. (2018:329). Diversity adalah "differences among people in terms of age, ethnicity, gender, race, or other dimensions". Artinya perbedaan di antara orang-orang dalam hal usia, etnis, jenis kelamin, ras, atau dimensi lain.

Dua dimensi keragaman yaitu model tradisional dan model inklusif:

  • Dimensi keragaman yang ditunjukkan dalam model tradisional didasarkan pada perbedaan bawaan yang langsung dapat diamati, seperti jenis kelamin, usia, ras, kemampuan fisik, dll.
  • Dimensi keragaman yang inklusif mencakup semua cara orang berbeda, termasuk dimensi keragaman yang dapat diperoleh atau diubah sepanjang hidup seseorang. Misalnya gaya hidup, seiring berjalannya waktu pasti gaya hidup seseorang akan berubah yang sebelumnya gaya hidup yang kurang sehat kemudian saat ini menjalani gaya hidup yang sehat dengan olahraga, mengatur pola makan, dll.

Dimensi tersebut dapat mempengaruhi pandangan dunia seseorang dan mempengaruhi cara orang tersebut dipandang oleh orang lain. Di dalam organisasi yang memiliki keberagaman tentu akan menghadirkan keragaman pemikiran. Keragaman pemikiran ini berarti adanya dasar pendapat, ide atau gagasan, dan pengalaman yang lebih luas serta lebih dalam untuk pemecahan masalah, kreativitas, dan inovasi.  Adanya keragaman dapat membantu perusahaan memenuhi kebutuhan para customer yang beragam. 

Sebagai seorang pemimpin, dapat merekrut dan mempromosikan orang-orang dari karakteristik manusia yang beragam dan budaya yang beragam. Dapat menggunakan keragaman organisasi untuk meningkatkan inovasi atau kreativitas dan pengambilan keputusan, meningkatkan fleksibilitas organisasi, dan melayani customer dengan lebih baik. 

Namun, tidak semua orang bisa menghargai keragaman yang ada dilingkungan sekitar. Seperti adanya diskriminasi terhadap kaum minoritas, stereotip, dan prasangka. Stereotip itu sifatnya berlebihan, kaku, dan biasanya negatif kepercayaan pada individu tertentu. Seharusnya kita sebagai manusia bisa menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Adanya diskriminasi dan stereotip terhadap individu tertentu akan membuat individu tersebut merasa tidak percaya diri. Berusaha sebisa mungkin menghargai keragaman di lingkungan sekitar. 

Jika terjadi diskriminasi dan stereotip di dalam organisasi, pemimpin harus mengambil langkah yang tegas untuk menangani hal tersebut. Organisasi yang menghargai suatu perbedaan akan menghasilkan keragaman pemikiran yang akan membawa organisasi kepada keberhasilan atau kesuksesan. 

Terkadang seseorang bahkan pemimpin memandang bahwa perempuan tidak bisa memimpin sebuah organisasi, padahal terdapat penelitian menyatakan "kecerdasan kolektif sebuah tim meningkat ketika ada lebih banyak anggota perempuan di dalam tim". 

Keberagaman itu sangat penting bagi organisasi, perusahaan yang menilai kreativitas dan inovasi tinggi memiliki persentase karyawan perempuan yang lebih tinggi daripada perusahaan yang kurang inovatif. Namun, saat ini perempuan sudah bisa membuktikan bahwa perempuan mampu mengisi posisi top leadership dan bisa setara dengan kemampuan laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun