Mohon tunggu...
Tasyaa
Tasyaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

💐🥀

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melampaui bayangan keluarga

30 Juni 2023   23:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   17:46 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maya, seorang anak perempuan berusia 13 tahun, adalah anak satu-satunya perempuan dalam keluarga mereka. Sejak SMP, ia menjalani kehidupan di asrama Katolik yang jauh dari rumah, mengandalkan kiriman uang dari orang tuanya untuk biaya pendidikannya. Meskipun terpisah dari orang tuanya, Maya menikmati kehidupan di asrama dan memiliki teman-teman dekat yang selalu mendukungnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, kabar tentang perceraian orang tuanya mulai mengemuka. Meskipun Maya telah mendengar tentang hal itu sejak SMP, ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Baginya, hubungan yang erat dengan teman-temannya di asrama jauh lebih penting daripada terjebak dalam drama keluarga. Bahkan, ia merasa senang ketika bersama teman-temannya, karena mereka memberinya dukungan dan kebahagiaan yang sangat ia butuhkan.

Saat kelulusan SMA tiba, Maya berhasil meraih prestasi gemilang. Ia menerima kabar gembira bahwa ia diterima di universitas favoritnya. Penuh kegembiraan, Maya mencoba menghubungi kedua orang tuanya untuk berbagi keberhasilannya. Namun, kebingungan dan kecemasan mulai merayap saat panggilan teleponnya tidak dijawab oleh siapa pun dari mereka. Maya mencoba berkali-kali, tetapi tidak ada tanggapan.

Terombang-ambing dalam ketidakpastian, Maya memutuskan untuk mencari tahu kebenaran di balik ketidakhadiran orang tuanya dalam momen penting ini. Ia memulai pencarian petunjuk, menghubungi sanak keluarga, dan akhirnya menemukan fakta-fakta yang tersembunyi sejak awal masa kuliahnya.

Maya mengetahui bahwa kedua orang tuanya telah berpisah jauh sebelum perceraian mereka resmi. Mereka memilih untuk menjalani hidup terpisah, menjauh dari Maya, dan tidak memberitahunya mengenai keputusan itu. Fakta ini menusuk hati Maya, merasa terluka dan dikhianati oleh orang tua yang seharusnya selalu ada untuknya.

Dalam masa-masa kekecewaan dan kesedihan itu, Maya menemukan dukungan yang tak terduga dari teman-teman barunya di universitas. Mereka memberinya pengertian, kasih sayang, dan kekuatan untuk melampaui rasa kehilangan yang mendalam. Maya belajar bahwa keluarga tidak hanya terbatas pada hubungan darah, tetapi juga dapat ditemukan dalam ikatan persahabatan yang tulus.

Dalam prosesnya untuk bangkit dari keterpurukan, Maya memutuskan untuk menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan membangun identitasnya sendiri. Ia menggantungkan harapannya pada dirinya sendiri, mempercayai kemampuannya, dan tidak mengandalkan orang lain untuk meraih kebahagiaan. Maya memanfaatkan peluang di universitasnya untuk mengembangkan bakat dan minatnya, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, menjadi aktif dalam organisasi mahasiswa, dan membangun jaringan sosial yang luas.

Namun, kejutan lain menanti Maya. Suatu hari, ia menerima sebuah surat dari seorang pengacara yang mengungkapkan bahwa Maya sebenarnya memiliki seorang adik perempuan bernama Anna, yang telah diadopsi oleh keluarga lain setelah kelahirannya. Surat itu membawa kabar yang menyenangkan dan membuat Maya bahagia. Ia mencari tahu lebih lanjut dan akhirnya bertemu dengan Anna. Pertemuan itu penuh dengan emosi dan kebahagiaan, karena keduanya merasa seperti puzzle yang hilang akhirnya ditemukan. Maya dan Anna memutuskan untuk menjalin hubungan yang kuat sebagai saudara dan saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup mereka.

Melalui perjuangan dan pembelajaran yang dilaluinya, Maya mengerti bahwa kehidupan bukanlah sekadar tentang orang tua biologis atau keluarga darah. Kehidupan adalah tentang melampaui bayangan masa lalu dan menemukan cahaya baru di depan. Dengan semangat yang tangguh dan keyakinan dalam dirinya sendiri, Maya menjalani hidupnya dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur. Ia menyadari bahwa kehidupan tidak selalu sempurna, tetapi dengan tekad dan kekuatan batin, kita dapat mengatasi setiap rintangan yang ada di hadapan kita dan melampaui bayangan masa lalu untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan yang sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun