Pada bulan Maret tanggal 3 sampai tanggal 8 2024 sekolah Global Prestasi Senior High melaksanakan Local Immersion dengan destinasi Wonosobo desa Buntu. Kami satu angkatan berangkat menggunakan kendaraan Bus, berkumpul pada jam 9 malam untuk berdoa dan berpamit dengan orang tua kita. Memakan 6 jam dan beberapa jam di dalam bus dan di rest area, untuk sampai di Desa Buntu Wonosobo.Â
Jam sudah menunjukan jam 6 lewat, mendaki sedikit disambut dengan udara embun pagi yang begitu segar, membuat perjalanan kita tidak merasa lelah. Suasana begitu pagi tetapi semangat pun terlihat dari para wajah orang tua dan anak-anak kecil yang sudah siap menyambut kita. Disini terdapat beragam agama, termasuk islam, kristen, hindu, budha, katolik dll. Semua agama bersatu dan bertoleransi antar sesama warga.
Hari kedua dimulai. Dibaginya "roommate" dan rumah dan orang tua asuh yang akan kita tinggali selama seminggu. Orang tua asuhku sangat baik, mereka suka memasak dan memiliki anak paling kecil bernama Cika, dia berumur 3 tahun dan kita selalu bermain bersama semenjak itu. Kita lalu berberes-beres dan bersih-bersih sebelum kembali ke posko dan mulai acara.Â
Setelah sudah bersih, semua warga Desa Buntu menyambut kita dengan parade meriah sekali, ada barongsai dan ada anak kecil lucu yang memegang banner "selamat datang".Â
Sungguh terharu kita disambut meriah seperti itu. Kita kelilingi Desa Buntu yang sangat sejuk tersebut, banyak sekali ladang-ladang para warga yang terlihat, tidak kalah keren juga dengan pemandangan gunung besar, sungguh beruntung mereka bisa bangun tidur dan memulai kerja sambil menatap pemandangan yang indah tersebut.Â
Tidak terasa sudah larut aku dan teman kamarku dibolehkan kembali kerumah dan makan siang, orang tua asuhku membuatkan aku ayam goreng dan telur, aku menyantapnya dan bersih-bersih kembali sebelum kembali ke posko untuk penutupan hari ini.
Hari ketiga pun datang. Pagi ini kami di tugasnya untuk berberes masjid dan mengambil sampah-sampah yang terletak di pinggir jalan, membantu bersih-bersih sungguh menyenangkan, aku dapat berbaur dengan warga yang berlintas. Kita juga beribadah bersama-sama di masjid terdekat, ternyata rumah orang tua asuhku sangat dekat dengan masjid tersebut, jadi cukup mudah untuk kesana dan beribadah setiap hari.Â
Kita juga mengadakan bazar di dekat posko dengan harga yang sangat murah, memancing begitu banyak warga dan kita menghasilkan banyak sekali dengan baju-baju sumbangan kami. Setelah hari yang lelah tersebut kami pun kembali kerumah masing-masing dan beristirahat.
Hari keempat kami bangun dan ditugaskan untuk ikut berladang dipagi hari bersama orang tua asuh. Orang tua asuhku tidak memiliki ladang, jadi aku membantu orang tua asuh temanku, kita ber-6 membantu mencabutkan tanaman-tanaman yang mati dan memetik beberapa sayuran yang seharusnya tidak ditanam. Ibu asuh temanku sangat baik, ia membolehkan mencabut beberapa sayur dan kentang untuk dibawa pulang dan dimasak.Â
Setelah membantu berladang aku kembali lagi kerumah dan berberes sebelum melakukan posyandu. Tidak sabar menemui anak-anak kecil yang siap di tes kesehatanya di posyandu, aku mendapatkan pekerjaan di pendaftaran, mendaftarkan nama anak nya dan orang tuanya.Â
Banyak sekali anak-anak yang energetik di Desa Buntu, kami bermain bersama di depan masjid tepat sebelah posyandu bersama mereka dan teman-temanku, sunggu meng-asyikan.Â