Mohon tunggu...
Taskiia Uswaa
Taskiia Uswaa Mohon Tunggu... Lainnya - saya mahasiswa

saya menyukai dunia digital

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kemahiran Digital di Sektor Pendidikan

9 Januari 2025   08:15 Diperbarui: 9 Januari 2025   08:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam perkembangannya, era digital mengalami perkembangan yang sangat pesat, sektor pendidikan tidak lagi hanya mengandalkan metode pengajaran konvensional. Teknologi kini memainkan peran penting dalam memajukan kemahiran digital di kalangan siswa dan tenaga pendidik. Kemahiran digital atau digital literacy menjadi keterampilan yang sangat penting, tidak hanya untuk mempersiapkan individu menghadapi tantangan dunia kerja, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan akan pembelajaran yang lebih efisien dan relevan dengan perkembangan zaman.

Salah satu peran utama teknologi dalam meningkatkan kemahiran digital di sektor pendidikan adalah dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap berbagai sumber daya belajar. Melalui perangkat seperti komputer, tablet, dan ponsel pintar, siswa kini dapat mengakses informasi dan materi pembelajaran secara online kapan saja dan di mana saja. Platform e-learning seperti Moodle, Google Classroom, dan Edmodo memungkinkan interaksi antara guru dan siswa secara virtual, menjadikan pembelajaran lebih fleksibel dan adaptif. Dengan demikian, siswa dapat lebih mandiri dalam mengelola proses belajarnya, mengasah keterampilan teknologi yang mereka butuhkan di dunia yang serba digital.

Selain itu, teknologi juga memberikan peluang bagi para pendidik untuk meningkatkan keterampilan profesional mereka. Pelatihan berbasis teknologi, baik melalui kursus online (MOOCs) maupun webinar, memungkinkan guru untuk terus mengembangkan kemahiran digital mereka. Melalui platform seperti Coursera, Udemy, dan LinkedIn Learning, guru bisa mempelajari alat-alat teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya, penggunaan aplikasi pembelajaran berbasis game (gamification), perangkat lunak pengolah kata dan angka, serta alat kolaborasi seperti Google Docs dan Microsoft Teams, yang semuanya membantu mendukung proses pengajaran yang lebih interaktif dan inovatif.

Tidak hanya itu, teknologi juga mempermudah komunikasi dan kolaborasi antara siswa dan guru, bahkan antara siswa dengan siswa lainnya. Misalnya, platform kolaborasi seperti Google Drive dan Microsoft OneDrive memungkinkan siswa untuk bekerja dalam kelompok secara daring. Dalam konteks ini, siswa belajar tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan kemampuan kolaborasi digital, yang semakin dibutuhkan di dunia kerja global. Kolaborasi ini juga memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar dalam lingkungan yang lebih inklusif dan dapat menyesuaikan dengan gaya belajar masing-masing.

Peran teknologi dalam pendidikan juga terlihat jelas dalam penggunaan alat dan aplikasi untuk mendukung pembelajaran yang lebih personal dan adaptif. Misalnya, aplikasi pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti Duolingo, Khan Academy, atau Coursera, yang dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan dan kemajuan masing-masing siswa. Ini memungkinkan siswa yang belajar dengan kecepatan yang berbeda untuk tetap mengikuti pelajaran secara efektif. Teknologi semacam ini mendukung model pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis pada kebutuhan individu, yang tentunya meningkatkan kemahiran digital siswa secara keseluruhan.

Namun, meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, tantangan juga muncul dalam penerapannya di sektor pendidikan. Salah satunya adalah kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara sekolah yang memiliki akses terbatas terhadap perangkat teknologi dengan yang lebih maju. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa teknologi dapat secara efektif meningkatkan kemahiran digital di sektor pendidikan, perlu adanya kebijakan yang mendukung pemerataan akses teknologi dan pelatihan untuk guru serta siswa di seluruh lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun