Mohon tunggu...
Sarung ireng
Sarung ireng Mohon Tunggu... Penulis - Riil

🏰Pp. Al-amien Ngasinan Kediri IAIN KEDIRI, jurusan Hukum Keluarga Islam "Jika kau mengatakan wanita itu lemah maka aku mengatakan wanita adalah Raja bukan Ratu"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebakaran Moral

22 November 2019   02:38 Diperbarui: 22 November 2019   02:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Peristiwa kebakaran akhir-akhir ini sudah terjadi beberapa kali. Kebakaran tidak terjadi begitu saja tanpa adanya sebab. Ada berbagai latar belakang yang menjadikan sesuatu menjadi terbakar yaitu faktor alam dan ulah manusia, tetapi perlu disadari faktor alam dipengaruhi oleh manusia. 

Menyalahkan alam merupakan sebuah kesalahan yang sangat besar, karena adanya alam di ciptakan untuk manusia. Alam sendiri tidak akan berubah jika tidak tersentuh, didunia ini yang tidak mempunyai akal tidak akan bergerak. Sementara adanya gerakan dipengaruhi oleh gerakan dan siapa yang menggerakan kalau bukan manusia.

Kebakaran merupakan hal yang dilakukan atas dasar kesengajaan. Pasalnya ketika manusia melakukan sesuatu pasti dengan keadaan sadar, meskipun tidak sedang membakar tetapi perlahan  akan mengakibatkan unsur kebakaran. 

Mustahil jika akan baik terus, sebab hukum alam berbicara bahwasanya dunia ini akan mengalami kerusakan. Jika berbicara dengan asal muasal, semua yang ada didunia ini baik dan indah. Namun ketika diturunkan manusia semua akan berubah dengan adanya pikiran dan tingkah laku. Padahal tujuan manusia diciptakan adalah sebagai khalifah fil ard atau pemimpin di bumi. 

Bukan berarti setiap manusia harus memimpin setiap kerajaan dan pemerintaha, akan tetapi pemimpin disini adalah sebagai perawat ard atau bumi. Perlu juga di sadari bahwasanya manusia di ciptakan dengan di beri akal dan berfikir, sebagian ada yang menggunakan akalnya untuk berfikir baik dan juga ada yang menggunakan akal dengan berfikir negatif atau tidak baik. Dari sini bisa dipahami, bahwasanya faktor alam disebabkan oleh manusia. Menyalahkan alam sebagai penyebab kebakaran adalah kesalahan terbesar.

Ngomong-ngomong tentang kebakaran, tidak hanya benda yang terbakar. Ada yang menarik lagi tentang kebakaran  yaitu mengenai kebakaran moral. Selain benda, sifat juga bisa terbakar dan akibat yang ditimbulkan malah lebih rusak dari pada kebakaran benda. Apa itu? Ia adalah kebakaran moral. Mengenai kabakaran sudah terbahas pada tulisan diawal tadi, sedangkan mengnai moral kita tahu bahwasanya setiap manusia yang lahir tidak bisa lari dari hak moral dan kewajiban bermoral. 

Meskipun tidak disadari secara sengaja melakukan sesuatu yang pasti akan berkaitan dengan moral.
 Kebakaran yang dihasilkan dari moral lebih bahaya daripada kebakaran hutan. Meskipun kebakaran itu sebesar dan seluas segunung tetapi itu masih bernilai kecil bagiku. Coba bayangkan, moral yang terbakar akan mengakibatkan hal-hal yang terlihat sepele, sebab manusia memandang kebanyakan dengan yang nyata rill terjadi dan mengakibatkan kerugian pada dirinya terutama jasmani. 

Sementara yang mengakibatkan kerugian pada ruhaniajnya tidak terlalu diperhatikan, sebenarnya sangat miris sekali, misalkan seperti adanya pergaulan bebas, korupsi, kolusi, nepoteisme dan lain sebagainya. Itu semua disebabkan moral baik yang terbakar. Memang moral adalah sebuah bentuk istilah dan dibagi menjadi dua yaitu moral baik dan buruk. 

Adnya moral baik di pengaruhi oleh moral buruk. Seperti yang sudah saya tulis diatas, bahwa sebenarnya semua yang ada pertama kali adalah kebaikan, karena terbakar menjadi buruk atau tidak baik seperti bentuk moral ini.

Kekhawatiran manusia lebih besar diberikan kepada kebakaran yang terjadi pada benda dan bernilai merugikan kepada jasmaninya. Sementara kebakaran moral yang membuat keresahan kurang dikhawatirkan. Sebagai manusia yang sosial, marilaj kita saling mengingatkan untuk adanya pembenahan, penanaman kembali tumbuhan-tumbuhan kesadara, perlakuan baik serta tetap menyiram dengan teratur nasihat-nasihat baik pada diri kita .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun