Mohon tunggu...
Tasiah Durriyyatu
Tasiah Durriyyatu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Me time

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resiko Perusahaan KFC di Masa Covid 19

4 Maret 2024   20:33 Diperbarui: 4 Maret 2024   20:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

COVID-19 atau virus Corona telah mengubah lanskap bisnis di seluruh dunia, termasuk industri makanan cepat saji seperti KFC. Perusahaan KFC telah menghadapi berbagai tantangan selama pandemi ini, termasuk penurunan penjualan, gangguan rantai pasokan, serta kebutuhan untuk mengadaptasi operasional mereka agar sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai resiko yang dihadapi oleh perusahaan KFC selama masa COVID-19.

Salah satu resiko utama yang dihadapi oleh KFC adalah penurunan penjualan yang signifikan selama masa pandemi ini. Dengan adanya pembatasan sosial dan penutupan restoran, banyak konsumen yang lebih memilih untuk memasak di rumah daripada makan di luar. Hal ini berdampak langsung pada pendapatan perusahaan KFC. 

Selain itu, banyak orang yang menghindari makan di restoran cepat saji karena khawatir terpapar virus. Hal ini menyebabkan KFC harus menghadapi penurunan jumlah pengunjung yang signifikan. Meskipun perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan penjualan melalui layanan pengiriman makanan, penurunan penjualan tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Resiko lain yang dihadapi oleh perusahaan KFC adalah gangguan dalam rantai pasokan mereka. Penutupan pabrik dan pembatasan perjalanan internasional telah mengganggu pasokan bahan baku KFC seperti ayam dan rempah-rempah. Ini berarti KFC harus mencari sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka atau menghadapi kenaikan harga yang signifikan.

Selain itu, pembatasan perjalanan juga berdampak pada pengiriman produk KFC ke restoran mereka di berbagai lokasi. Hal ini dapat memperlambat proses pengadaan dan meningkatkan waktu tunggu pelanggan. KFC harus beradaptasi dengan kondisi ini dan mencari solusi untuk memastikan rantai pasokan mereka tetap lancar.

Selama pandemi COVID-19, perusahaan KFC juga harus mengubah operasional mereka agar sesuai dengan protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah. Ini termasuk penerapan jarak sosial di restoran, meningkatkan kebersihan dan sanitasi, serta membatasi jumlah pelanggan yang diizinkan di dalam restoran.

Adaptasi ini tidak hanya membutuhkan biaya tambahan, tetapi juga perubahan dalam cara kerja dan pelatihan bagi karyawan. KFC harus memastikan bahwa semua restoran mereka mematuhi protokol kesehatan yang ketat, baik untuk melindungi karyawan maupun pelanggan mereka.

Pandemi COVID-19 telah menghadirkan berbagai tantangan bagi perusahaan KFC. Penurunan penjualan, gangguan rantai pasokan, dan kebutuhan untuk mengadaptasi operasional adalah resiko yang harus dihadapi. Namun, KFC telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi resiko ini dengan meningkatkan layanan pengiriman makanan, mencari sumber alternatif bahan baku, dan mengubah operasional mereka agar sesuai dengan protokol kesehatan.

Meskipun pandemi ini telah berdampak negatif pada bisnis KFC, perusahaan ini terus berupaya untuk beradaptasi dan bertahan di tengah tantangan ini. Dalam jangka panjang, KFC dapat menggunakan pandemi ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih tangguh dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan mereka. Dalam situasi yang sulit ini, kunci kesuksesan bagi KFC adalah fleksibilitas, inovasi, dan ketekunan dalam menghadapi perubahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun