Mohon tunggu...
Tasha AdindaDwi
Tasha AdindaDwi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

HAI

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Lonjakan Harga Sembako Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 di Pasar Tradisional Betro Sidoarjo

11 Februari 2023   07:07 Diperbarui: 11 Februari 2023   09:49 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang datangnya libur Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah bahan pokok dan sembako di pasar-pasar tradisional Sidoarjo mulai naik. Salah satunya adalah yang terjadi di Pasar Tradisional Betro Sidoarjo. Kenaikan harga sembako seperti ini sudah menjadi tradisi dan rutinitas setiap tahun, apalagi menjelang adanya hari libur bersama seperti hari libur natal dan menjelang datangnya tahun baru 2023. Menurut pantauan di lapangan pada tanggal 24 Desember 2022, harga sembako sudah mulai merangkak naik jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Beberapa komoditas pangan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya seperti komoditas cabai, telur, bawang, hingga komoditas daging ayam. 

Selain komoditas-komoditas tersebut, komoditas sayur juga tidak luput dari kenaikan harga yang terjadi. Menurut pernyataan dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo, Widiyantoro, membenarkan bahwa fenomena kenaikan harga pangan dan sembako ini memang sudah menjadi “tradisi” setiap menjelang akhir tahun seperti saat ini. Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi di pasar-pasar yang ada di Sidoarjo. Kenaikan harga pangan tidak luput dari kenaikan harga BBM yang terjadi baru-baru ini. Kenaikan harga BBM ini membuat harga transportasi pengangkutan komoditas dari pemasok ke pasar juga meningkat, sehingga, mau tidak mau, pedagang ikut menaikkan harga komoditas dagangan mereka dan menyesuaikan dengan pasar. Di samping itu, permintaan konsumen yang semakin meningkat menjelang datangnya liburan nataru juga menjadi faktor penyebab kenaikan harga.

Kenaikan harga ini tidak pelak membuat konsumen dan pedagang menjerit. Menurut beberapa konsumen yang ditemui, mayoritas mengeluh akan kenaikan harga sembako dan bahan pokok yang dianggap memberatkan. Beberapa di antaranya menyatakan bahwa, terpaksa tetap harus membeli bahan sembako di Pasar Betro Sidoarjo karena kebutuhan yang mendesak. Menurut beberapa konsumen, kenaikan harga ini juga semakin mencekik karena krisis dan kesulitan ekonomi yang masih berlangsung setelah munculnya pandemi Covid-19 masih sangat dirasakan oleh konsumen. Namun, konsumen dan juga pedagang berharap akan adanya gerakan cepat tanggap dari pihak pemerintah Kabupaten Sidoarjo, agar kenaikan harga ini dapat dikendalikan dan Pasar Betro Sidoarjo kembali menjadi pasar tradisional murah andalan masyarakat.

Di satu sisi, dari data dan pernyataan yang didapatkan dari lapangan sehari sebelum datangnya Hari Raya Natal, harga sembako di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Sidoarjo juga cenderung mengalami penurunan harga, meskipun intensitas kenaikan harga sembako lebih sering terjadi. Hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan harga, dan harga sembako yang diperdagangkan bisa saja berubah sewaktu-waktu. Misalkan, pada komoditas bumbu dapur yaitu cabai. Komoditas cabai merupakan salah satu komoditas yang dianggap mengalami naik-turun harga yang paling fluktuatif. Sebelumnya, harga cabai keriting yang sebelumnya mencapai Rp 25 ribu per kilogramnya, kini sempat turun menjadi Rp 22,5 ribu per kilogramnya. Namun, penurunan harga ini sangatlah rentan dan berpotensi tinggi untuk kembali melonjak, jika persediaan cabai kian menipis seiring dengan meningkatnya pembelian dan permintaan konsumen menjelang perayaan akhir tahun dan Hari Raya Natal.

“Kestabilan harga dan ketersediaan stok dari bahan-bahan dan komoditas pokok ini sangatlah penting untuk dijaga dan perlu ada pemantauan pergerakan harga di pasar, khususnya di daerah Sidoarjo,” ujar Sudjalil, Anggota Komisi B DPRD Sidorarjo mengenai isu ketidakstabilan harga bahan pokok di Pasar Betro Sidoarjo dan pasar-pasar lainnya di Sidoarjo. Menurutnya, pengawasan dari pihak berwenang harus lebih ketat dan gencar lagi dilakukan. Hal ini guna mencegah adanya kenaikan harga yang terlalu tinggi, sehingga memberatkan konsumen. Selain itu, juga agar stok bahan pokok yang dimiliki tetap aman dan dapat memenuhi permintaan yang sewaktu-waktu dapat melonjak drastis. Upaya-upaya seperti ini diharapkan dapat meminimalisir dampak-dampak ketidakstabilan harga bahan pokok di Pasar Betro Sidoarjo menjelang nataru.

Beberapa upaya lainnya untuk menanggapi kenaikan dan ketidakstabilan harga komoditas pangan juga telah dilakukan oleh pihak Satgas Pangan Kabupaten Sidoarjo. Menjelang nataru, berbagai operasi pasar kerap kali dilakukan. Aktivitas ini dilakukan agar dapat membantu pedagang maupun pembeli untuk mendapatkan harga yang sama-sama menguntungkan. Dengan operasi pasar ini, maka diharapkan bahwa masyarakat juga dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok mereka dengan harga yang murah. Selain itu, ini juga sebagai bentuk adanya kepedulian pihak pemerintah akan warga Sidoarjo. Di samping itu, juga dapat membantu pedagang dalam mendapatkan keuntungan di tengah terus meningkatnya harga sembako.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun