O-Negative merupakan salah satu drama garapan Koo Ekkasit Trakulkasemsuk. Drama ini bercerita tentang persahabatan antara lima orang mahasiswa yang bertemu saat masa orientasi di salah satu kampus jurusan seni.
Terlepas dari kisahnya yang menarik dan penuh makna, drama yang tayang pada tahun 2016 ini juga didukung oleh kepiawaian akting para Tokohnya, antara lain seperti Kao Jirayu yang berperan sebagai Art, Wautier Violettee sebagai Prim
Tor Thanapob sebagai Peun, Kao Thanachart Supassara sebagai Foon, dan
Koy Arachaporn sebagai Chompoo.
Sesuai dengan tagline dari drama ini bahwa cinta itu tidak dapat dirancang "Love Can't be Designed" hal ini menjelaskan bahwa perasaan cinta menjadi problematisasi alur yang memiliki daya tarik bagi penonton.
Menyajikan 26 episode dengan hasil review yang mengesankan bukanlah hal yang mudah. Kerjasama yang baik serta usaha seluruh crew dan para aktor aktrisnya sukses membuat drama berjudul O-Negative hingga kini masih dinikmati dan bahkan beberapa kali di rewatch.
Fyi, judul O-negative diambil dari nama grup mereka berlima. Hal ini dilatar belakangi oleh persamaan golongan darah yang mereka miliki satu sama lain yakni O.
Makna kehidupan yang dapat kita ambil, bukan hanya sebatas tentang bagaimana memaknai perasaan cinta dalam sebuah persahabatan. Melainkan, ketegasan dalam mengambil keputusan juga patut untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak orang yang kehilangan kesempatan bukan karena menyiakannya tapi karena ia tidak tegas dalam mengambil keputusan. Kebimbangan yang terus dibiarkan berlalu akan membuat kesempatan itu lenyap begitu saja. Sama halnya kisah yang diceritakan dalam drama ini melalui sosok Foon, ia kurang tegas dalam mengambil keputusan antara melabuhkan hatinya kepada Peun atau tetap mempertahankan pacarnya yang tengah ldr.
Persahabatan bisa terjadi diantara siapa saja, agaknya kalimat ini cocok untuk disematkan diantara kelima anggota grup O. Pasalnya, mereka satu sama lain belum mengenal pada saat masih menjadi mahasiswa baru kecuali Art dan Peun yang memang telah bersahabat sedari SMA.
Meski bertubi-tubi masalah yang terjadi diantara mereka sehingga menumbuhkan luka, tetaplah waktu yang menjadi penyembuh. Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan disadarkan bahwa penyesalan itu pasti berada diakhir dan kata maaf akan selalu menjadi pendampingnya. Mereka berlima pun begitu, sama-sama menyesal dengan kesalahan yang mereka perbuat dan tidak lupa untuk saling memaafkan.
Drama ini juga recomended banget buat kalian yang suka seni, meski kisah mereka terkesan dilakukan di kampus, ceritanya tentang percintaan dan persahabatan. Namun, Â setiap kali dosen mengarahkan penugasan akan disisipi dengan kalimat-kalimat yang indah.