Mohon tunggu...
Taschiyatul Hikmiyah
Taschiyatul Hikmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah kamu dengan versi terbaik dari dirimu sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. Instagram: @taschiyaa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengaruh Self Acceptance terhadap Perkembangan Potensi Seseorang

19 Agustus 2022   08:56 Diperbarui: 19 Agustus 2022   09:07 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Self Acceptance (Sumber: wewomen.id)

Self Acceptance merupakan keadaan dimana seseorang bersedia menerima dirinya dengan lapang dada, entah dari segi fisik, sosial ekonomi, kelemahan, serta kelebihannya. Definisi secara singkat dari Self Acceptance ialah penerimaan diri. Berdasarkan kacamata psikologi Self Acceptance termasuk dalam komponen utama penunjuang kesehatan mental seseorang.

Sementara itu, seseorang yang cenderung telah accept (menerima) segala sesuatu yang ada dalam dirinya beranggapan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang stuck (tidak dapat dirubah) akibatnya seseorang tersebut enggan untuk berkembangan dan maju.

Segala sesuatu pasti terdapat plus minus begitu juga dengan prinsip seseorang saat dirinya telah menerapkan Self Acceptance. Prinsip tersebut dapat dijadikan sebagai sesuatu yang bernilai positif dari segi psikologi karena begitu seseorang berhasil menerima dirinya sendiri maka tidak akan ada tekanan baginya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, sebaliknya sikap Self Acceptance dapat bernilai negatif jika seseorang cenderung menerima secara apa adanya yang selama ini dalam dirinya (stuck) dan tidak mau berkembang.

Berikut merupakan tips implementasi Self Acceptance:

1. Tetapkan niat dan tujuan serta fokus terhadap keduanya.

2. Menganalisis diri sendiri dan mengenalinya. Dapat menggunakan analisis SWOT dengan cara mengenali kelebihan, kekurangan, mencari peluang, dan mengantisipasi hambatan yang akan terjadi dikemudian hari.

3. Memaafkan diri sendiri. Menyadari bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Menyadari kesalahan, berjanji untuk tidak mengulangi, dan berupaya memperbaikinya di kemudian hari dan seterusnya.

4. Menerima kegagalan. Pernah mendengar mengenai statement "Roda Kehidupan" dari situ kita akan paham bahwa hidup ini tidak akan selalu berada diatas, begitupun tidak akan terus menerus berada dibawah semua akan berada pada posisi tertentu pada waktunya.

5. Sadar bahwa Self Acceptance merupakan jalur untuk maju dan berkembang, bukan untuk stuck dan berhenti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun