Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa dan tiada permusuhan kecuali bagi orang-orang yang dzalim. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada makhluk terbaik-Nya, Nabi Muhammad serta seluruh keluarganya.
Cinta dan kasih sayang merupakan naluri yang manusiawi. Tidak ada orang yang menolak untuk mencintai atau mengasihi orang lain begitupun sebaliknya. Bahkan telah termaktub dalam al-Qur'an bahwa rahmat dan nikmat Allah SWT kepada semua makhluk-Nya juga termasuk bentuk cinta dan kasih sayangNya.
Bentuk implementasi sifat kasih sayang sangat bervariasi. Bisa jadi kasih sayang orang  tua terhadap anaknya, manusia satu terhadap manusia lainnya, manusia dengan hewan atau tumbuhan, bahkan kasih sayang seorang guru terhadap muridnya, atau sebaliknya.
Ada sebuah hadis yang memiliki fungsi pesan dakwah dari representasi seorang da'i yang harus memiliki kasih sayang terhadap mad'unya dan mempertahankannya meski mad'unya belum memberikan feedback, melakukan penolakan, atau hal arogan lainnya.
: : ...
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya kedudukanku terhadap kalian seperti kedudukan seorang ayah, aku mengajari kalian semua...."
Dari hadis diatas memberikan kesimpulan bahwasannya seorang da'i seyogyanya memiliki sikap seperti seorang ayah atau sebagai orang tua. Sehingga pengajaran menjadi hal yang harus diprioritaskan dan tidak meninggalkan (mempertahankannya) sampai mendapat hidayah dari Allah SWT.
"Sayangilah penduduk bumi, niscaya penduduk langitpun akan menyayangi kalian...(HR. Ahmad)"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H