Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi atau bersifat fiktif. Meski tidak nyata, penyajian dongen befungsi sebagai hiburan serta penyampaian pesan dan moral yang disajikan dalam bentuk cerita.
Dongeng memiliki sasaran pembaca yakni kalangan anak-anak, sehingga proses pemahaman pesan terhadap perilaku positif dan negatif dapat dipahami dengan mudah melalui cerita dalam dongeng.
Kerap kali dongeng disebut memiliki relevansi dengan cerita imajinasi, meski terkesan berandai-andai, dongeng juga memiliki peran penting dalam bidang pendidikan. Dongen memiliki unsur antara lain tema, latar, tokoh, dan amanat.
Penanaman minat literasi sudah seharusnya dilakukan sejak dini, salah satunya dengan cara kebiasaan orang tua membacakan dongen kepada sang buah hati. Karena terpaut usia yang masih dini, sangat tidak memungkinkan untuk si kecil membaca sendiri, sehingga peran orang tua dalam mendukung proses perkembangan anak sangat dibutuhkan.
Adapun contoh dongeng adalah dongeng Si Kancil dan Buaya, Kelinci dan Kura-kura, Persahabatan Tikus dan Singa, Anak Gembala dan Serigala, dan masih banyak contoh dongen lainnya. Berikut merupakan manfaat membacakan dongeng kepada anak:
1. Menumbuhkan kemampuan literasiÂ
"Biasa, Bisa, Terbiasa."
Statement tersebut akan selalu menjadi prinsip seseorang dalam menikmati sebuah proses. Kecintaan anak kepada literasi akan mustahil tumbuh bila tidak ada motif kebutuhan serta motivasi dari orang tuanya.
Oleh sebab itu, kebiasaan membacakan dongen sejak dini akan membantu anak agar memiliki kemampuan literasi dan memupuk kecintaan terhadapnya.