Negara Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis serta pemanasan global yang semakin meningkat, hal tersebut menjadi faktor yang membuat cuaca menjadi tidak tertentu, hal tersebut membuat tubuh menjadi terasa panas diluar maupun didalam ruangan. Sebagai solusinya cara mengatasi hal seperti ini diperlukan sebuah alat pendingin ruangan yang dapat memberikan rasa sejuk dan tidak terasa panas.Â
Salah satu alat penyejuk tersebut adalah kipas angin, tetapi kipas angin saja tidak cukup untuk mengatasi cuaca panas saat ini, Alat penyejuk ini adalah kipas AC portable. Kipas angin tetapi terasa lebih sejuk, kipas AC portable ini memakai air sebagai bahan utama menyejukkan ruangan.
Air Portable atau biasa yang disebut air cooler adalah perangkat yang menggunakan air untuk mendinginkan udara. Salah satu cara yang diyakini dapat meningkatkan efektivitas pendinginan air cooler adalah dengan mengisi tangki airnya menggunakan air dingin atau es batu. Dimana sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembaban suatu area yang digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu.
Berdasarkan sumber yang didapat, penggunaan air dingin atau es batu dianggap mampu menurunkan suhu udara lebih cepat dibandingkan dengan air bersuhu normal. Dalam proses kerjanya, udara panas diserap melalui media pendingin yang dibasahi air, dan saat air dingin atau es batu digunakan, diyakini perpindahan panas dari udara ke media pendingin menjadi lebih efisien, sehingga menghasilkan udara yang lebih sejuk.Â
Banyak orang yang percaya bahwa menggunakan es batu atau air dingin dapat memberikan efek pendinginan yang lebih signifikan. Selain itu, penggunaan es batu disebut-sebut dapat memperpanjang waktu pendinginan karena proses lelehnya es berlangsung lebih lama. Meskipun demikian, faktor-faktor seperti kelembaban dan suhu lingkungan juga diyakini mempengaruhi efektivitas air cooler.
AC Portabel menggunakan prinsip pendinginan evaporatif, di mana air diuapkan untuk menyerap panas dari udara dan menurunkan suhu ruangan. Meskipun lebih hemat energi dibandingkan dengan AC konvensial, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait penggunaan air pada air cooler.Â
Pertama, konsumsi air yang tinggi dapat menjadi masalah, terutama di daerah dengan sumber daya air terbatas. AC Â memerlukan pasokan air yang terus-menerus agar sistem pendinginan evaporatif berfungsi secara efektif. Dalam situasi dengan akses air terbatas atau biaya air yang tinggi, penggunaan air cooler mungkin kurang efisien.Â
Pengguna perlu mengisi ulang air secara teratur, dan tergantung pada ukuran tangki dan tingkat kelembapan, frekuensi pengisian ulang bisa sangat tinggi. Kedua, kualitas air yang digunakan juga memengaruhi kinerja dan umur panjang AC. Air yang mengandung mineral tinggi atau air yang tidak bersih dapat menyebabkan penumpukan kerak atau penyumbatan dalam sistem pendingin, mengurangi efisiensi pendinginan dan memerlukan perawatan tambahan.Â
Penggunaan air yang kotor juga dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat berdampak negatif pada kualitas udara dalam ruangan. Terakhir, kelembapan udara yang dihasilkan dari penguapan air dapat menjadi masalah di lingkungan dengan kelembapan tinggi.Â
Di area dengan kelembapan relatif yang sudah tinggi, menambahkan kelembapan dari Air Cooler dapat menyebabkan ketidaknyamanan karena membuat ruangan terasa lembap dan mengurangi penguapan keringat dari kulit, yang menyebabkan tubuh terasa lebih panas.Â