Mohon tunggu...
Tarzanningrat
Tarzanningrat Mohon Tunggu... webdesigner -

Muslim Moderat,Pluralis,Independent,humanis.\r\nSaat ini mengelola dan owner\r\nsitus www.duniamusik.com, www.film.my.id,www.jokes.my.id,www.musik.my.id, www.sports.my.id,www.travel.my.id, www.duniasastra.com,\r\nwww.legendafilm.com,\r\nwww.candatawa.com ,\r\nwww.indonesiabangga.com ,\r\nwww.duniapariwisata.com,\r\nwww.legendamusik.com\r\nwww.kreditotomotif.com ,\r\nwww.zonatop10.com,\r\nwww.cihuuy.com,\r\nwww.aplikasipayroll.com,\r\nwww.fulldiscount.net,www.microsoftmania.com \r\ndan\r\nwww.legendaolahraga.com,\r\n.\r\nSitus bisnisnya \r\nwww.websiteinteraktif.com \r\n\r\nMarilah kita senantiasa menertawakan kepedihan,Tertawa untuk merenung,Merenung untuk tertawa!...........

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungai Airmata

18 Juni 2010   02:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai-sungai berairkan airmata mengalir deras diduniaku , serta memercikan darah-darah tak berdosa pada  diwajahnya,

Kutatap wajah bumi, dan kulihat  kemunafikan akan selalu menampakkan  warna aslinya,walaupun ujung-ujung jemarinya disapu warna pelangi,

Perbudakkan  tetaplah perbudakkan dalam berbagai keragaman bentuknya,walaupun ia menamakan dirinya kebebasan.

Barat tidak lebih tinggi dari Timur,Timur juga tak lebih tinggi dari Barat,  Kudapati peradaban yang dibangun ini peradaban tanpa jiwa,  Makmur akan materi namun masyarakatnya  miskin makanan jiwa,

Aku dapati masyarakatku hidup berbangsa-bangsa dan bersuku-suku,tapi  aku menemui diriku bagai orang asing ditengah komunitas mereka, aku tidaklah menjadi warga negri manapun, Semesta adalah negriku dan umat manusia adalah suku bangsaku.

Jika kehadiranku didunia membuatku harus membunuh sesama,maka kematian terasa lebih manis untukku,  Disini aku hidup, dan tak seorangpun yang dapat mengusirku- dari tempat tinggalku,dan aku akan tetap hidup- sekalipun didalam kematian.

Aku datang untuk hidup dalam keagungan cinta dan kasih sayang, kutitipkan salam untukmu “kedamaian” walaupun engkau tenggelam dalam airmata penindasan.

www.duniasastra.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun