Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki banyak sekali suku,agama, dan ras. Tentunya hal itu juga mendorong adanya kekayaaan budaya yang ada di Negara Indonesia. Namun nampaknya peran politik golongan dalam proses demokrasi Indonesia sulit untuk terbendung, masih ada saja beberapa oknum yang memanfaatkan agama sebagai nilai jual dalam pemenangan kontestasi politik. Tentunya dengan kekayaan multikulturalisme di Indonesia yang sangat tinggi hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Setiap orang bisa mengambil peran dalam pengembangan negeri ini, tanpa terbatas suku, ras, dan agama selagi dia orang Indonesia dan ingin membanggakan serta menaikan derajat negaranya. Tentunya peran-peran dari beberapa oknum agama tertentu yang menyebut tidak boleh memilih pemimpin kafir dentunya sungguh menyesakan hati dimana sebenarnya Negara Indonesia merupakan suatu Negara demokrasi yang dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia dan bukan satu golongan saja. Pemilihan kontestasi politik di Indonesia masih menggambarkan betapa gagapnya kita menghadapi era demokrasi yang sesungguhnya, dimana seharusnya semua orang berhak mencalonkan diri menjadi seorang pemimpin bangsa asalkan mempunyai kemampuan yang cukup untuk menahkodai bangsa ini. Tentunya dalam hal ini kita memerlukan aktor-aktor yang mendorong tentang pemahaman terkait pentingnya arti makna pancasila dan Bhiner pemimpin bangsa sekarang untuk bisa menyakinkan masyarakat untuk tidak mebuk dalam agama dan menjadi suatu Negara demokrasi yang menjungjung tinggi arti makna pancasila. Sebab Negara ini bukan milik yang katanya mayoritas saja namun Negara ini milik bersama dari seluruh rakyat Indonesia . sebab perjuang untuk memerdekan Negara ini diraih bukan hanya dari satu golongan saja namun dari segnap tumpah darah Indonesia untuk bisa memerdekan Negara ini, sungguh betapa sedihnya para pejuang kita terdahulu melihat anak cucunya kini berebut kekuasaan dengan mengatasnamakan agama tentunya kedepan masyarakat Indonesia memerlukan kesadaran agar bisa menjalankan demokrasi menjadi lebih terbuka dan tidak dimabuk agama.Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki banyak sekali suku,agama, dan ras. Tentunya hal itu juga mendorong adanya kekayaaan budaya yang ada di Negara Indonesia. Namun nampaknya peran politik golongan dalam proses demokrasi Indonesia sulit untuk terbendung, masih ada saja beberapa oknum yang memanfaatkan agama sebagai nilai jual dalam pemenangan kontestasi politik. Tentunya dengan kekayaan multikulturalisme di Indonesia yang sangat tinggi hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Setiap orang bisa mengambil peran dalam pengembangan negeri ini, tanpa terbatas suku, ras, dan agaan bukan dari rasnya. Perlu ditekankan dalam hal Negara demokrasi beranti menyediakan tempat untuk siapa saja  untuk mendapatkan hak yang sama agar bisa menjalankan hak-hak hidupnya dengan maksimal, dalam hal ini termasuk juga dengan hak politik dimana setiap orang diberikan hak untuk berpolitik tanpa ada batasan agama selagi dia memiliki kemampuan untuk memimpin bangsa ini kea rah yang lebih baik. Peran serta masyarakat dalam menjalankan suatu negra yang berdemokrasi harus didorong dari cara dan pola fikir pemimpin bangsa sekarang untuk bisa menyakinkan masyarakat untuk tidak mebuk dalam agama dan menjadi suatu Negara demokrasi yang menjungjung tinggi arti makna pancasila. Sebab Negara ini bukan milik yang katanya mayoritas saja namun Negara ini milik bersama dari seluruh rakyat Indonesia . sebab perjuang untuk memerdekan Negara ini diraih bukan hanya dari satu golongan saja namun dari segnap tumpah darah Indonesia untuk bisa memerdekan Negara ini, sungguh betapa sedihnya para pejuang kita terdahulu melihat anak cucunya kini berebut kekuasaan dengan mengatasnamakan agama tentunya kedepan masyarakat Indonesia memerlukan kesadaran agar bisa menjalankan demokrasi menjadi lebih terbuka dan tidak dimabuk agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H