Dalam kertas kerja uji subtantif piutang dalam gambar diatas menemukan adanya oversated nilai dalam piutang perusahan sebesaar $500 dari nilai piutang $3.000 adalah material sehigga terindiksi adanya dilakukan pengujian atas inteernal kontol dan hasilnya internal kontrol tidak efektif sehingga terindikasi adanya fraud.
Pengujian juga dilakukan atas waktu terjadinya, ini untuk melihat tren dilakukannya transaksi fraud, ini motive dilakukannya froud biasa untuk bisa meningkatkan performance laporan kaunagan untuk kepentingan pembagian bonus dan deviden atau yang lainnya.
Dalam pengujian waktu ini dilakukan cutoff yang tepat agar tidak ada penggeseran penjualan/pendapatan, pengujian ini juga untuk melihat ada atau tidaknya transaksi penyelesaian di periode berikutnya, terjadinya kebanyakn pergesaran pendapatan ini juga terkait diperbolehknya dilakukan accue atas pendapatan, sehingga ats jurnal accrue dalam proses audit pada akhir tahun  ini harus dipastikan bahwa accure yang dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan memiliki juttifikasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Substansi dan 9 Kategori Aksiden dalam hasil audit setelah dibuat kertas kerja uji substansi pihutangÂ
- Kuantitas (Quantity) pengujian dilakukan juga denga Melakukan konfirmasi piutang langsung kepada pelanggan dan membandingkan nilai yang tercatat dengan bukti pendukung (Faktur, Kontrak, dan dokumen pengiriman) sehingga diditemukan adanya fraud dengan melakukan markup penjualan dan juga pencatatan transaksi fiktif.
- Kualitas (Quality) pengujian dilakukan dengan melakukan pengujian dari sisi pencatatan pencadangan sudah sesuai dengan ketentuan, dan memastikan bahwa tindakan penagihan sudah dilakakukan dengan maksimal.
- Waktu (When/Time) waktu pelaksanaan transaksi dari pengujuan ini bahwa pencatatan dilakukan pada saat terjadi, sehingga tidak ada fraud atas pergeseran pendapatan untuk tujuan tertentu oknum.
- 8. Aksi (Action/Acting) setelah dilakukan pengujian atas piutang, auditor dapat memberikan rekomendasi atas standar operaring yang perlu diperbaiki, personil yang digantikan, sehingga dapat menghilangkan tindakan fraud.
- Tempat (Place) untuk menguji bahwa transaki terjadi dilakukan ditempat perusahaan berada, untuk menemukan bahwa pengiriman barang merupakan barang yang dimiliki perushaan, untuk memastikan bahwa barang asli.
- Posisi (Position/Posture) untuk memeastikan bahwa piutang yang diberikan oleh perusahaan dapat dilakukan penagihan semua, mengetahui persis profile pelanggan untuk memestikan tidak ada pihutang yang gagal bayar.
- Kepemilikan (Possession/State) dari pengujian untuk mengkonfirmasi bahwa pencatatan piutang sudah dilakukan dengan benar dan jumlah yang sesuai aktual.
- Kebiasaan pengujian ini untuk melakukan pengujian atas pengendalian internal yang diterapkan oleh perushaan, memastikan bahwa transaksi perushaan sudah sesuai regulasi perusahaan dan tidak ada praktek yang dapat merugikan perushaan.
- Relasi (Relation) hubungan antara pihak-pihak dalam transaksi, hubungan istimewa (related parties) sering menjadi fokus utama dalam pemeriksaan transfer pricing.
bahwa dalam pengujian trans subtansi ini akan memberikan gambaran yang lebih rinci terkait, bagaimna proses dari awal penawanran, negosiasi, sampai dengan kontak dibuat barang/ jasa akan dikirim yang sesuai dengan permintaan kustomer, pengiriman, pencatatan dalam laporan keuangan, penerbitan faktur pajak pembayaran, akan memberikan potensi fraud terjadi dan memberikan masukan yang berguna baut perbaikan internal kontrol dan standar operating prosedure yang dilakukan perusahaan.
Referensi :
Modul bahan ajar mata kuliah pemeriksaan pajak Prof Apollo.
SE 65/PJ/2013 tentang penggunaan merode dan teknik pemeriksaan.
Materi pembelajaran Prof Apollo