[caption id="attachment_207861" align="aligncenter" width="544" caption="Dua Contoh Penggunaan Istilah Asing oleh salah satu BLU DKI Jakarta"][/caption] SUTARNO. Seiring perkembangan jaman dan terus berkembangnya pasar bebas, telah mempengaruhi segi tata bahasa di negara-negara berkembang. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi negara-negara lain yang secara khusus memiliki bahasa nasional masing-masing juga mengalami hal yang sama. Misalkan Malaysia, Philipina, Brunei dan negara berkembang lainnya.Salah satu permasalahannya adalah adanya serangan penggunaan istilah-istilah asing dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam kenyataannya, istilah asing tersebut lebih dekat dengan telinga kita daripada istilah dalam bahasa kita. Sebagai contoh misalkan istilah snack. Istilah asing lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari daripada arti sebenarnya dalam Bahasa Indonesia. Atau bahkan mungkin di antara kita tidak akan pernah menyadari dengan hal itu, sehingga hal itu dianggap biasa, SEHINGGA DIMUNGKINKAN KITA TIDAK TAHU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIANYA. Dalam istilah Bahasa Indonesia snack diartikan sebagai kudapan bukan makanan ringan atau kue-kue. Hal ini adalah sebagian kecil dari permasalahan penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak kita sadari. Banyak istilah-istilah asing yang sering kita gunakan dengan berbagai alasan yang kita sendiri mungkin tidak paham asal-usul dan maksudnya, atau mungkin hanya sebatas untuk membuat anggapan agar diri kita dianggap orang yang maju ? Penggunaan istilah asing dalam Bahasa Indonesia saat ini memang sangat meresahkan berbagai kalangan. Salah satunya sebagai usaha pemerintah adalah melalui penerbitan Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia kepada Gubernur, Walikota, dan Bupati Nomor 434/1021/SJ tanggal 16 Maret 1995 tentang penertiban penggunaan istilah asing. Tetapi itupun ternyata belum mampu memberikan dampak positif yang signifikan. Misalkan penggunaan istilah-istilah di bawah ini : [caption id="attachment_207858" align="aligncenter" width="472" caption="Beberapa Contoh Istilah Asing yang Sering Kita Gunakan"]
- Harus di tulis miring yang menandakan bahwa itu adalah istilah asing (tidak Bahasa Indonesia).
- Istilah asing bisa digunakan sebagai upaya untuk memperhalus makna kata-kata, misalkan cleaning service. Hal ini dipandang lebih halus daripada menggunakan istilah tukang kebersihan.
- Istilah asing digunakan jika diartikan dalam Bahasa Indonesia akan mengurangi makna sebenarnya, misalkan Windows, Microsoft Office, Server, Client, Port. Hal ini jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia akan dapat mengubah makna yang sebenarnya.
- Untuk mengungkapkan budaya-budaya asing yang kita kenal, misalkan opera, drama, ballet dll.
- Jika menggunakan istilah asing, harus diikuti dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Oleh sebab itulah sudah selayaknya jika kita harus memulai dari diri kita sendiri dalam menggunakan istilah asing ke dalam Bahasa Indonesia. Walaupun penggunaan istilah asing mempunyai dampak positif untuk mempermudah komunikasi, tetapi alangkah bijaknya jika kita mampu menempatkan dengan benar. Jika bukan diri kita sendiri, siapakah yang akan melakukannya ? Alangkah naifnya diri kita jika hal-hal yang tidak kita urus dan akhirnya diurus negeri tetangga dan ternyata kita juga merasa tersulut. Sumber gambar di sini. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Salam | Blog Pribadi | Facebook | Twitter -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H