Mohon tunggu...
Sutarno
Sutarno Mohon Tunggu... Pendidik -

Sedang belajar mencerdaskan anak bangsa | SMK Negeri 1 Miri Sragen | Alamat Sekolah : Jeruk, Miri, Sragen | Alamat Rumah : Harjosari RT. 02, Majenang, Sukodono, Sragen Jateng | E-mail : tarn2007@yahoo.com | Blog : tarn2007.blogspot.com | Facebook : Soetarno Prawiro | Twitter : @sutarno_rahmat.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Berbagai Rekor Sepak Bola Spanyol Tercipta

1 Juli 2012   21:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341179598213053740

[caption id="attachment_198290" align="aligncenter" width="476" caption="Spanyol Mengangkat Tropi 2 kali berturut-turut | Goal.com"][/caption] SUTARNO. Pertarungan 2 raksasa sepakbola Eropa Tahun 2012 telah selesai. Juara telah ditunjukkan melalui pembuktian pertandingan. Spanyol telah mengeluarkan segala daya dan upaya untuk menjadi yang terbaik. Begitu juga Italia telah menunjukkan penampilan yang impresif. Walaupun dengan segala kemampuan yang optimal juara harus ditentukan dan hanya ada 1 sang juara sejati. SPANYOL telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai sang juara sejati. ITALIA ataupun pendukungnya serta dunia harus mengakui kemampuan SPANYOL. Skor 4 : 0 sebagai bukti bahwa SPANYOL sang juara Eropa Tahun 2012 dengan mengalahkan ITALIA. Rekor Final Final antara Spanyol dan Itali tahun ini merupakan pertandingan final Euro yang ke-4 untuk tim peserta Euro yang berasal dari 1 group yang sama. Tahun 1988 ketika Euro digelar di Jerman, final dari group yang sama adalah Negara Belanda versus Uni Soviet yang dimenangkan oleh Belanda dengan skor 2 : 0. Berikutnya Tahun 1996 Euro di Inggris mempertemukan antara Jerman versus Ceko yang dimenangkan oleh Jerman dengan skor 2 : 1. Tahun 2004, Euro yang digelar di Portugal, mempertemukan Yunani dan Portugal yang dimenangkan oleh Yunani dengan skor 1 : 0. Final Euro 2012 ini merupakan salah satu laga final pertama kali yang dikapteni oleh 2 kiper masing-masing, yaitu Gianluigi Buffon (Itali) dan Iker Casillas (Spanyol). Hal yang sama pernah terjadi pada saat final piala dunia tahun 1934 antara Italia (Gianpiero Combi) versus Cekoslowakia (Frantisek Planika). Hanya satu kata, Luar Biasa. Casilas dan kawan-kawan mampu menunjukkan ekspektasinya meraih trible winner untuk Piala Utama (Piala Dunia dan Piala Eropa) secara berurutan. Selain itu dengan kemenangan ini, Selain Jerman, Spanyol mampu mencatatkan diri sebagai negara yang mampu meraih 3 gelar Piala Eropa selama digelar sejak tahun 1960. Sepanjang keikutsertaanya dalam pagelaran Piala Eropa, Spanyol telah lolos dan mengikuti kejuaraan ini sebanyak 9 kali. Yaitu Tahun 1964 ketika menjadi tuan rumah, Tahun 2008 dan 2012. Dikancah ligapun Klub-klub Spanyol menjadi pembicaraan hangat di dunia persepakbolaan. Tahun 2012 dapat dikatakan sebagai tahun kejayaan sepak bola Spanyol. Dari 9 kali tampil di final Piala Eropa, Spanyol berlaga sebanyak 35 kali pertandingan, 16 kali menang, 11 kali draw, 8 kali kalah, 46 memasukkan dan 32 kali kemasukkan. Adapun selisih gol sebanyak 14. Spanyol hanya sedikit di bawah Jerman dan Belanda. Dengan prestasi ini, Spanyol juga menasbihkan dirinya sebagai Negara pertama yang mampu memenangi 2 kali piala Eropa secara berturut-turut. Walaupun sebelumnya ada 2 tim juara bertahan, tetapi selalu kandas di pertandingan final. Ke-2 negara tersebut adalah Uni Soviet juara tahun 1960 menjadi runner up tahun 1964, Jerman Barat Juara tahun 1972, runner up tahun 1976. Hanya Casillas, Ramos, Iniesta, Xavi, Fabregas, Silva, Torres, Alonso yang menjadi pemain yang berlaga di 2 pertandingan final Piala Eropa dan berhasil menjuarainya. Ini adalah satu-satunya momen yang belum ada duanya. Sebelumnya hanya adaRainer Bonhof meraih 2 titel piala Eropa saat membela Jerman Barat Tahun 1972 dan 1980 tetapi yang bersangkutan tidak dimainkan dikedua finalnya. Babak Pertama Dalam pertandingan tersebut anak-anak SPANYOL mampu menunjukkan determinasinya masing-masing. Pertandingan yang dilaksanakan di NSK Olimpijs’kyj – Kyiv ini dipimpin oleh wasid Pedro Proenca dari Portugal. Tidak kurang dari 63.000 pasang mata memenuhi stadion pertandingan. Pertandingan di awali dengan permainan cepat kedua tim. Dengan bermodalkan kualitas pemain yang merata disetiap lini, Spanyol memberikan penekanan sedikit-demi sedikit. Ujian pertama untuk Buffon terjadi pada menit ke-10 ketika tendangan keras Xavi meluncur deras sedikit di atas gawang. Tekanan benar-benar terjadi pada menit ke-14 ketika Fabregas masuk pertahanan Itali untuk memberikan umpan Silva di depan mulut gawang Boffon diselesaikan dengan sempurna oleh Silva melalui tandukan kepala. Pada menit ke-20 hampir saja tercipta kembali gol kegawang Italia ketika kesalahan yang diperbuat pemain belakang dengan salah umpan. Secarang cepat dibangun oleh Iniestas. Namun saying tendangan itu masih dapat di blok oleh Pirlo. Kemudian pada menit ke-21 Giorgio Chiellini ditari keluar digantikan oleh Federico Balzaretti. Chiellini mengalami sedikit permasalahan terhadap kaki kanannya yang dirasakan tidak nyaman. Meskipun berbagai tekanan dilakukan oleh Spanyol, sesekali Itali masih mampu membahayakan gawang Spanyol. Di menit ke-40, melalui umpan terobosan Xavi mampu disambut oleh Jordi Alba yang mampu dilesakkan di sisi kanan Buffon tanpa terjangkau. Babak pertama diakhiri dengan drama kartu kuning, ketika Andrea Barzagli melakukan pelanggaran kepada Iniesta. Babak Kedua Pada babak ke-2, Itali memulai pertandingan untuk mengejar ketertinggalan 2 : 0 dengan permainan cepat. Melalui kaki Balotelli, Itali melakukan penekanan sisi kiri pertahanan Spanyol. Pada menit ke-46, untuk menambah daya dobrak penyerangan Italia, Cassano ditarik keluar digantikan dengan Di Natale. Rupanya hasil pergantian Prandeli menampakkan hasil. Pada menit ke-50, Di Natale mendapatkan peluang, namun lagi-lagi harus berhadapan dengan Casilas. Casilas mampu menepis tendangan bola tersebut. Pada menit ke-57 Prandelli mencoba untuk memasukkan Thiago Motta dan menarik keluar Montolivo. Tenaga baru diharapkan mampu memberikan perlawanan yang berarti di lini tengah permaianan. Begitu Juga di pihak Spanyol, David Silva ditarik keluar digantikan dengan Pedro. Nampaknya Itali sangat kesulitan memberikan perlawanan di lini tengah, setelah Motta pemain pengganti yang mengalami hamstrik sesaat setelah ia masuk. Di menit ke-75, Spanyol memasukkan Torres dengan menggantiikan Fabregas. Benar adanya. Di menit ke-80, Torres mendapatkan umpan terobosan dari Xavi. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Torres menuntaskan umpan tersebut menjadi sebuah gol. Gol Torres mengubah kedudukan menjadi 3 : 0. Pada menit ke-87 Spanyol menarik keluar Iniesta dan memasukkan Juan Mata. Seperti halnya tak mau kalah dengan yang lain, pada menit ke-88 Mata mampu menuntaskan umpan Torres ke gawang Boffon. Dengan gol Mata tersebut kedudukan Spanyol semakin tak terkejar, 4 : 0 untuk Spanyol. Tambahan waktu 3 menit yang diberikan wasit, tidak mampu memberikan hal yang berarti bagi Itali. Hingga peluit ditiup panjang, Spanyol unggul 4 : 0 atas Itali. Spanyol muncul sebagai pencetak berbagai rekor. Dengan hasil pertandingan tersebut, mestinya kita mampu belajar banyak dari mereka. Kita tidak hanya sebatas menikmati irama pertandingan dan larut dalam kebahagian / kesedihan mereka. Sehebat apapun, ternyata tim sepak bola sekelas Italia mampu dikalahkan juga. Artinya bola itu bundar, permainan hanya menghasilkan 2 keputusan. Kalah atau menang. Tidak ada suatu kemenangan tanpa melalui perjuangan keras, dan kita harus menghormati keputusan itu. Bagaimanakah dengan kita …… ? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Salam | Blog Pribadi | Facebook | Twitter -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun