Mohon tunggu...
Sutarno
Sutarno Mohon Tunggu... Pendidik -

Sedang belajar mencerdaskan anak bangsa | SMK Negeri 1 Miri Sragen | Alamat Sekolah : Jeruk, Miri, Sragen | Alamat Rumah : Harjosari RT. 02, Majenang, Sukodono, Sragen Jateng | E-mail : tarn2007@yahoo.com | Blog : tarn2007.blogspot.com | Facebook : Soetarno Prawiro | Twitter : @sutarno_rahmat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

7 Alasan Menolak Jokowi Menjadi DKI 1

25 Maret 2012   09:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:30 91220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_178138" align="aligncenter" width="680" caption="Jokowi Sedang Menyaksikan OVJ di Lap. Sriwedari Solo (http://ceritamu.com/)"][/caption]

Hiruk Pikuk Pilkada DKI Tahun 2012, menjadi magnet tersendiri bagi sebagian masyarakat Indonesia. Terlepas siapa yang terbaik dan akan muncul sebagai pemenang, hal itu urusan kemudian. Pada kesempatan ini, terdapat sedikit hal yang tersebit dalam benak saya. MENGAPA SAYA HARUS MENOLAK JOKOWI MENJADI DKI - 1 ?

1. Gaji selama 2 periode tidak pernah diambil.

Cari sensasi mungkin. Tetapi dalam benak saya, mampukah manusia di dunia ini membuat sensasi selama itu (2 kali periode walikota). Tidak usah jauh-jauh, jika kita seperti beliau, mampukah kita berbuat seperti itu ………… ? Walikota Solo Joko Widodo, misalnya. Ketika ditanya kenapa tidak mengambil gajinya, dengan rendah hati ia tidak mau menjawabnya. Nggak, nggak, saya tidak mau menjawabnya karena terlalu riskan. Yang penting saya tidak pernah ambil gaji. Kalau tidak percaya, tanya saja kepada sekretaris atau ajudan saya, tegas dia | http://www.berita-terbaru.com/, 3/2/11.

Berapa jumlah gaji, saya tidak tahu. Saya tidak pernah ambil amplop gaji, cuma tanda tangan saja.” Begitu kalimat yang terucap dari Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), saat ditanya nominal gaji seorang walikota. Jokowi, mengatakan, menjadi Walikota Solo, tidak lebih dari sebuah pengabdian. ”Saya tidak birahi gaji. Kalau bertanya soal kenaikan gaji pejabat, dikaitkan dengan saya, saya tidak tahu, karena memang tidak pernah ambil gaji,” katanya lagi, Jumat (28/1) kepada wartawan (http://forumm.wgaul.com/, 29/1/11).

2. Diberi fasilitas bagus menolak (Pilih mobil warisan walikota 2 periode yang lalu).

Ah ……….. mungkin kemana-mana pakai mobilnya sendiri yang lebih bagus mungkin ….. ? Sulit kita membayangkan, semua fasilitas tinggal ambil, tetapi kita menolak untuk itu, mampukah kita seperti itu ? Mobil asal bisa dinaikin, tidak perlu mobil baru, ujar Jokowi. Selain itu, dia mengaku memang tidak suka gonta-ganti mobil. Seperti halnya mobil pribadinya yang sudah 14 tahun tidak diganti. Walikota yang tengah menjalani masa jabatan dua periode ini ternyata belum pernah sekali pun mengambil gajinya. Bahkan, mobil dinas walikota yang saat ini dipakainya juga merupakan 'warisan' pejabat walikota sebelumnya, Slamet Suryanto. Soal mobil dinas, dia juga enggan menggantinya dengan yang baru. Mobil dinas Toyota Camry keluaran tahun 2002 ini merupakan peninggalan mobil dinas walikota Solo sebelumnya, Slamet Suryanto. Saya bukan sok, tapi saya memang orang nggak punyai birahi terhadap mobil baru. Jenis mobil dinasnya keluaran tahun berapa, saya juga tidak tahu. Silakan tanya Pak Suli saja (sopir walikota). Pokoknya saya naik dan selamat saja, tutur dia (http://www.berita-terbaru.com/, 3/2/11).

3. Berkeliling daerah dengan sepeda ONTHEL.

Blas ndak keren, yang lainnya aja naik mobil mewah untuk plesir, kenapa Jokowi harus susah-susah keliling perumahan warga. Mestinya khan meniru kesibukan pemimpin yang lain itu, saking sibuknya tidak dapat menjenguk warganya.

[caption id="attachment_178137" align="aligncenter" width="350" caption="Jokowi Keliling Daerah (http://www.indonesiakreatif.net/)"]

1332656777229016515
1332656777229016515
[/caption]

4. Tidak mau menggunakan pengawalan yang protokoler ( contohnya pada saat nonton OVJ di Solo, "Ndlosor" sama rakyat kecil ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun