Mohon tunggu...
Sutarno
Sutarno Mohon Tunggu... Pendidik -

Sedang belajar mencerdaskan anak bangsa | SMK Negeri 1 Miri Sragen | Alamat Sekolah : Jeruk, Miri, Sragen | Alamat Rumah : Harjosari RT. 02, Majenang, Sukodono, Sragen Jateng | E-mail : tarn2007@yahoo.com | Blog : tarn2007.blogspot.com | Facebook : Soetarno Prawiro | Twitter : @sutarno_rahmat.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hebat ..... Sampahpun Dikorupsi

11 Juli 2012   04:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_199920" align="aligncenter" width="680" caption="Tempat Pemilahan Sampah | dok. Pribadi"][/caption] SUTARNO. Kampanye kembali ke alam dan penggunaan barang-barang ramah lingkungan saat ini terus digalakkan, untuk menekan kerusakan alam di sekitar kita. Hal ini dipandang perlu, karena dipandang sebuah ancaman yang serius terhadap kehidupan kita saat ini dan yang akan datang. Salah satunya adalah masalah kampanye penanganan sampah. Pemilahan Sampah Hal yang melatarbelakangi pemilahan sampah ini salah satunya adalah untuk memudahkan penanganan sampah, serta memberikan pendidikan kesadaran kepada masyarakat dalam hal pentingnya penanganan sampah. Sudah menjadi pemandangan biasa, jika kita melihat bak sampah yang bertuliskan “ORGANIK / ANORGANIK” atau mungkin “SAMPAH BASAH, CAIR, KERING, PLASTIK, LOGAM” dan sebagainya. Dengan adanya tempat sampah yang berbeda ini, harapannya masyarakat akan membuang sampah pada tempat yang sesuai dengan sampah yang di buangnya. Hal ini adalah sebuah pendidikan bagi masyarakat yang terus dikobarkan oleh semua pihak termasuk pemerintah. Adapun tujuan pemilahan sampah semacam ini adalah untuk memudahkan dalam hal penanganan berikutnya, yaitu terutama untuk penanganan pengangkutan, pendistribusian sampah dan pengolahan sampah. Harapannya dengan telah dilakukan pemisahan ini, pengelola sampah tidak perlu melakukan pemilahan kembali sehingga langsung dapat didistribusikan pada pusat pengolahan masing-masing. Hal ini adalah tujuan awal pemilahan tersebut. Penanganan Sampah Terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan tujuan awal. Hal ini adalah biasa dalam kenyataan sehari-hari. Dalam penanganan masalah sampah, pemerintah telah berupaya untuk mengajak masyarakat memilah sampah-sampah yang dibuangnya. Masalah tingkat keberhasilan, itu mungkin perlu waktu, tetapi kenyataan di lapangan, walaupun belum berhasil sesuai dengan harapan. Artinya upaya kampanye pemerintah tersebut mampu menyentuh kesadaran masyarakat walaupun prosentasenya masih kecil. Jika masyarakat telah memulai timbul kesadaran untuk mengikuti ajakan pemerintah dalam hal penanganan sampah, bagaimanakah tindak lanjut pemerintah berikutnya ? Pernahkan kita melihat kendaraan pengangkut sampah khusus organik / anorganik, atau mungkin pernahkah kita melihat kendaraan sampah yang bertuliskan khusus sampah kering, basah, plastik atau logam ? Saya memastikan bahwa tidak ada penanganan sampah sesuai kebutuhannya oleh pemerintah (termasuk pemerintah daerah manapun), sesuai dengan pembelajaran yang telah diberikan kepada masyarakat. Ternyata tidak cuma uang, sampahpun harus dikorupsi penanganannya. [caption id="attachment_199921" align="aligncenter" width="680" caption="Tidak ada Artinya Pemilahan Sampah Tersebut, Pada Akhirnya di Sinilah Muaranya | dok. pribadi"]

1341978238198152682
1341978238198152682
[/caption] SAYA MELIHAT JUSTRU WILLING PEMERINTAH DALAM MENINDAKLANJUTI USAHA MASYARAKAT MEMISAHKAN SAMPAH INI ADALAH NOL BESAR.. Adapun bukti bahwa penanganan pemerintah (dalam hal ini dinas terkait) NOL BESAR adalah setelah sampah-sampah tersebut di pisahkan sesuai dengan tempat sampah masing-masing, proses pengangkutan sampah tersebut tetap dijadikan satu (dicampur). Sehingga jika nantinya akan melalukan pengolahan sampah tersebut, maka diperlukan pemilahan kembali. Dengan proses semacam ini, artinya timbul 2 kali pekerjaan yang sia-sia. Masyarakat telah memilah, pengangkutan dicampur kembali dan setelah akan diolah harus melakukan pemilahan kembali. Begitu juga penanganan sampah-sampah yang berada di kantor-kantor. Walaupun terkadang telah disediakan tempat sampah yang berbeda, tetapi pada kenyataannya, penanganan sampah tetap saja sama, yaitu bermuara di tempat pembuangan sampah. Mengesampingkan alasan tentang keterbatasan, pemerintah telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat dalam hal penanganan sampah. Jika masyarakat telah mulai sadar tentang pentingnya pemilahan sampah tersebut, kapan pemerintah akan memulai ? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Salam | Blog Pribadi | Facebook | Twitter -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun