[caption id="attachment_199920" align="aligncenter" width="680" caption="Tempat Pemilahan Sampah | dok. Pribadi"][/caption] SUTARNO. Kampanye kembali ke alam dan penggunaan barang-barang ramah lingkungan saat ini terus digalakkan, untuk menekan kerusakan alam di sekitar kita. Hal ini dipandang perlu, karena dipandang sebuah ancaman yang serius terhadap kehidupan kita saat ini dan yang akan datang. Salah satunya adalah masalah kampanye penanganan sampah. Pemilahan Sampah Hal yang melatarbelakangi pemilahan sampah ini salah satunya adalah untuk memudahkan penanganan sampah, serta memberikan pendidikan kesadaran kepada masyarakat dalam hal pentingnya penanganan sampah. Sudah menjadi pemandangan biasa, jika kita melihat bak sampah yang bertuliskan “ORGANIK / ANORGANIK” atau mungkin “SAMPAH BASAH, CAIR, KERING, PLASTIK, LOGAM” dan sebagainya. Dengan adanya tempat sampah yang berbeda ini, harapannya masyarakat akan membuang sampah pada tempat yang sesuai dengan sampah yang di buangnya. Hal ini adalah sebuah pendidikan bagi masyarakat yang terus dikobarkan oleh semua pihak termasuk pemerintah. Adapun tujuan pemilahan sampah semacam ini adalah untuk memudahkan dalam hal penanganan berikutnya, yaitu terutama untuk penanganan pengangkutan, pendistribusian sampah dan pengolahan sampah. Harapannya dengan telah dilakukan pemisahan ini, pengelola sampah tidak perlu melakukan pemilahan kembali sehingga langsung dapat didistribusikan pada pusat pengolahan masing-masing. Hal ini adalah tujuan awal pemilahan tersebut. Penanganan Sampah Terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan tujuan awal. Hal ini adalah biasa dalam kenyataan sehari-hari. Dalam penanganan masalah sampah, pemerintah telah berupaya untuk mengajak masyarakat memilah sampah-sampah yang dibuangnya. Masalah tingkat keberhasilan, itu mungkin perlu waktu, tetapi kenyataan di lapangan, walaupun belum berhasil sesuai dengan harapan. Artinya upaya kampanye pemerintah tersebut mampu menyentuh kesadaran masyarakat walaupun prosentasenya masih kecil. Jika masyarakat telah memulai timbul kesadaran untuk mengikuti ajakan pemerintah dalam hal penanganan sampah, bagaimanakah tindak lanjut pemerintah berikutnya ? Pernahkan kita melihat kendaraan pengangkut sampah khusus organik / anorganik, atau mungkin pernahkah kita melihat kendaraan sampah yang bertuliskan khusus sampah kering, basah, plastik atau logam ? Saya memastikan bahwa tidak ada penanganan sampah sesuai kebutuhannya oleh pemerintah (termasuk pemerintah daerah manapun), sesuai dengan pembelajaran yang telah diberikan kepada masyarakat. Ternyata tidak cuma uang, sampahpun harus dikorupsi penanganannya. [caption id="attachment_199921" align="aligncenter" width="680" caption="Tidak ada Artinya Pemilahan Sampah Tersebut, Pada Akhirnya di Sinilah Muaranya | dok. pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H