Kerap kali di benak kita bertanya-tanya "sebenarnya apa sih cinta? Perlu ga sih kita mencintai orang lain?" anggapan tersebut mungkin sudah sering kita jumpai, namun apakah mungkin dengan cinta bisa merubah hidup kita lebih berarti.  Berbicara mengenai cinta tentu  sudah tak asing lagi di telinga kita, khususnya anak-anak muda pada zaman sekarang. Cinta yang dianggap sebagai penambal lubang di hati dipercaya dapat mengobati rasa sakit, kesepian, dan ingin dianggap ada oleh seseorang. Namun kenyataannya bila terlalu kita harapkan, bisa menimbulkan sakit yang begitu dalam, atau yang biasa sering  kita sebut dengan "Patah hati."
Tentu saja banyak hal negatif yang akan kita jumpai bila kita mengenal cinta, dan patah hati merupakan salah satu konsekuensi, bilamana kita terlalu mencintai seseorang secara berlebihan. Banyak sekali kita dapati anak muda menjalin sebuah hubungan tanpa suatu ikatan yang pasti, barangkali bisa kita sebut dengan "Pacaran."
Ada beberapa hal yang harus dilakukan bila ingin menjalin sebuah hubungan dengan seseorang. Pertama-tama kita harus memulai dengan perkenalan, yang meliputi pendekatan, dan pencocokan, apakah seseorang tersebut sesuai dengan kriteria yang kita harapkan, atau justru berbalik sebagai seseorang yang amat tidak kita sukai, Atau mungkin kita telah merasa cocok namun cinta kita malah bertepuk sebelah tangan, atau yang lebih parahnya lagi seseorang tersebut ternyata sudah memiliki pasangan, tentu hal tersebut sangat tidak ingin kita jumpai pada diri kita.
Pada kenyataannya, fenomena yang telah disebutkan itu telah banyak dialami oleh anak-anak muda zaman sekarang. Mereka telah mencoba untuk mengungkapkan perasaan terhadap seseorang yang sangat dicintai, Â dan ternyata ditolak, dengan berbagai alasan pengalaman, seperti takut untuk memulai, terauma dengan pengalaman yang sudah-sudah, ada juga yang takut kalau nanti pada akhirnya akan berpisah juga.
Namun yang harus kita garis bawahi dari berbagai alasan tersebut, juga terdapat maksud lain. Barangkali kita bukan seseorang yang dicintainya, dengan berbagai asumsi juga, mungkin bila dicontohkan seorang wanita menolak pria yang menyatakan cinta terhadaptnya dengan alasan yang pasti, seperti jelek, miskin, atau wanita itu hanya ingin main-main saja. Tentu hal tersebut tidak dapat kita katakan secara terang-terangan, dikhawatirkan akan melukai hati bagi setiap pribadi yang mengalaminya.
Akan tetapi bukan berarti penolakan cinta terhadap seseorang dengan alasan yang lembut juga tidak bisa melukai hati, justru itu juga akan menimbulkan terauma yang amat mendalam. Bagi mereka yang ditolak cintanya dapat menimbulkan dampak takut untuk mencintai kembali. Karena seringkali kita jumpai sepasang pria dan wanita yang sudah amat dekat, belum memiliki sebuah hubungan, namun ketika salah satunya mencoba mengungkapkan prasaannya malah ditolak. Penolakan itu bila secara halus atau lembut berupa perkataan "Kita Temanan aja, atau kita jalani aja apa adanya seperti sekarang." padahal penolakan tersebut bisa melukai hati juga.
Perlu adanya timbal balik dalam mencintai seseorang, tidak bisa hanya salah satu pihak saja yang begitu amat mencintai. Dalam menjalin sebuah hubungan akan ada dua kepala yang nantinya akan berbeda pandangan terhadap suatu hal. Namun bagaimana caranya perbedaan pandangan tersebut dapat didisiskusikan bersama. Hebatnya kalau bisa perbedaan itu bisa menjadi bumbu romantis dalam mempererat keyakinan bahwa, "meskipun antara aku dan dia berbeda pandangan, ada cinta yang menutupi kekurangan tersebut."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H