Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Money

Networker Jangan Kalah Berani dari Gembong Narkoba

13 April 2015   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:09 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14289281201552659636

[caption id="attachment_360601" align="aligncenter" width="546" caption="Ilustrasi: merdeka.com"][/caption]

Apa pula ini? Membandingkan networker kok dengan gembong narkoba?

Tenang sobat! Jangan berpikir negatif dulu!

Tolong perhatikan dengan seksama penjelasan di artikel ini! Setelah anda baca artikelnya sampai selesai, maka anda akan faham dan mengangguk setuju. Bukan tak mungkin anda akan melompat dari tempat duduk anda dan berteriak, “ YESS!” Karena merasa termotivasi.

Anda mungkin pernah membaca di surat kabar dan media online, melihat di layar kaca bahkan di film-film Holywood, tentang seorang gembong narkoba yang mengendalikan bisnis beromzet miliaran dari balik jeruji besi. Walaupun sang gembong narkoba dipenjara, tapi dia masih bisa mengendalikan bisnisnya, bahkan bisnisnya terus berkembang menggurita. Sang gembong narkoba pun bisa menikmati gaya hidup yang berbeda dengan penghuni penjara yang lain, dia mendapatkan beragam fasilitas istimewa di penjara layaknya seorang boss.

Kira-kira apa yang membuat sang gembong narkoba bisa mengendalikan dan mengembangkan bisnisnya walaupun dia dikerangkeng di balik jeruji besi?


Dua kunci keberhasilan sang gembong narkoba tersebut adalah “kepemimpinan” dan “pemanfaatan teknologi informasi”.

Seperti kita tahu, kepemimpinan di bisnis narkoba sangat kuat dengan loyalitas yang tinggi dari para anggota jaringannya. Pemanfaatan teknologi terkini juga diadopsi dengan sangat baik oleh para pelaku jaringan bisnis terlarang ini. Dengan dana yang besar, mereka memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk menerobos setiap celah yang bisa digunakan untuk membangun jaringan, melebarkan sayap bisnis dan mengedarkan produk terlarangnya ke seluruh penjuru dunia.


Mereka berani ambil resiko untuk memperluas jaringan bisnisnya. Resikonya bukan hanya kehilangan materi,  tapi kehilangan kebebasan bahkan kehilangan nyawa!

Para boss narkoba ini berani mempertaruhkan hidupnya bahkan nyawanya sendiri untuk meraih suatu tujuan. Padahal apa yang mereka lakukan akan merusak sendi-sendi kehidupan terutama merusak masa depan generasi muda.

Apakah seorang networker kalah berani dibanding bandar narkoba? Tolong direnungkan!

Padahal yang dilakukan para networker kebalikan dari yang dilakukan gembong narkoba. Apa yang dilakukan seorang networker profesional akan sangat bermanfaat bagi keluaga dan orang-orang yang dicintainya. Bahkan sangat bermanfaat untuk orang banyak, karena akan membuat orang lebih sehat secara fisik dan lebih sejahtera secara finansial.

Kalau bandar narkoba bisa mengendalikan jaringan bisnisnya dari balik jeruji besi, mengapa seorang networker profesional tak bisa mengendalikan dan mengembangkan jaringan bisnisnya, Padahal dia memiliki kebebasan?

Teman-teman networker, anda punya kebebasan yang tak di miliki bandar narkoba yang mendekam di ruang tahanan. Anda punya banyak teman dan kenalan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Anda juga punya reputasi yang baik di masyarakat dan tak ada masalah dengan lingkungan di sekitar anda. Intinya anda memiliki apa yang tak dimiliki oleh sang bandar narkoba!

Jika sang bandar narkoba dengan segala keterbatasan dan tingginya tingkat resiko yang harus dihadapi, masih bisa membangun, mengelola dan memperluas jaringan bisnisnya, mengapa anda tak bisa?

Jadi, apa sebenarnya yang menghalangi anda untuk sukses di bisnis jaringan? Penghalangnya bukan di luar sana, tapi ada di dalam diri anda sendiri!

Jika anda mengatakan, “Saya tidak bisa! Tak ada waktu!” maka seperti itulah yang terjadi. Anda adalah yang anda pikir dan katakan. Tapi jika anda mengatakan, “Saya bisa sukses besar di bisnis jaringan!” maka anda bisa!

Pertanyaanya, apa yang membedakan anda dengan sang gembong narkoba?

Sang gembong narkoba berani ambil resiko paling tinggi dalam hidupnya; kehilangan materi, kehilangan teman, kehilangan kebebasan bahkan kehilangan nyawa untuk meraih tujuannya yaitu uang dan kekuasaan. Dia punya keinginan yang sangat kuat untuk mewujudkan impiannya dan berani mempertaruhkan apa pun untuk meraihnya.


Mengapa anda kalah berani dari sang bandar narkoba? Padahal anda tak harus kehilangan kebebasan dan kehilangan nyawa untuk mewujudkan impian anda!

Apakah anda tak berani ambil resiko untuk kebebasan dan kebahagiaan hidup anda? Apakah anda tak berani ambil resiko untuk masa depan dan kebahagiaan orang-orang yang anda cintai? Apakah anda tak berani ambil resiko untuk membantu banyak orang mewujudkan impiannya dan menanti kepemimpinan anda?

Semuanya berawal dari sebuah impian. Siapa pun orangnya, apakah dia seorang pebisnis, seniman, ilmuwan,  bahkan bandar narkoba sekalipun, jika punya keinginan yang sangat kuat untuk mewujudkan sebuah impian, maka dia akan berani mengambil resiko apa pun untuk mewujudkannya.

Seorang pememang dalam kehidupan, adalah orang-orang yang berani bertindak, berani ambil resiko dan berani melakukan apa pun untuk mewujudkan impiannya.

Hanya ada dua pilihan untuk anda di arena kehidupan yang keras ini, tak ada pilihan lain, mau jadi PECUNDANG atau PEMENANG!

Keputusan sepenuhnya ada DI TANGAN ANDA!

Sumber tulisan : http://www.tarjum.com

My Facebook : http://www.facebook.com/tarjum

P.S. Saya senang menulis dan berbagi strategi bisnis jaringan online. Saya akan berbagi pengalaman  dan membantu networker bagaimana menjalankan bisnis jaringan yang menyenangkan dengan metode “Attraction Marketing” yang semart, efektif dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun