[caption id="attachment_347010" align="aligncenter" width="467" caption="Tayangan perdana Kompasiana TV, menghadirkan narasumber mantan Kapolri Oegroseno"][/caption]
Dari siang tadi saya sudah niatkan mau nonton siaran perdana Kompasiana TV yang akan tayang pada jam 19:00 WIB.
Biasanya saya pulang kantor jam 21:00 WIB. Hari ini, jam 18:00 pas jam istirahat sore saya pulang, nengok si kecil yang lagi sakit. Saya ke apotik dulu beli obat. Rencananya tak akan lama, karena harus balik lagi ke kantor, karena ada pekerjaan yang belum selesai. Kebetulan jarak dari rumah ke kantor hanya sekitar 500 meter, bisa ditempuh dalam waktu beberapa menit saja.
Jam 19:00 WIB saya kembali ke kantor. Sesampaikan di halaman kantor, saya lihat dua rekan staf sedang berbincang serius dengan manager. Ternyata sedang membicarakan satu masalah kantor yang cukup penting. Saya malah ikut mendengarkan perbincangan mereka yang cukup menarik. Sampai di sini saya lupa, bahwa saya mau nonton siaran perdana Kompasiana TV di computer kantor yang koneksi internetnya bagus.
Saya baru ingat setelah sekitar 20 menit mendengarkan perbincangan sang teman. Saya bergegas menuju kantor dan duduk di depan layar monitor komputer kantor. Lalu, saya cari Kompasiana TV lewat mbah Google. Ketemu dan ketika saya klik, sang Host, mbak Cindy Sistyarani sedang mewawancarai mantan Kapolri Oegroseno, mengangkat topik yang lagi hangat diperbincangkan yaitu kasus pencalonan Kapolri yang sedang bermasalah, Komjen Pol. Budi Gunawan.
[caption id="attachment_347012" align="aligncenter" width="588" caption="Pemandu acara, Cindy Sistyarani sedang mewawancara Oegroseno dengan latar belakang gambar Ben baharuddin Nur di layar monitor."]
Seperti yang diberitakan sebelumnya di kompasiana, bahwa dalam acara talk show Kompasiana TV akan melibatkan beberapa orang kompasianer. Benar saja, di tayangan perdana ini, empat orang kompasianer terlibat yaitu: Gunawan, Ben Baharuddin Nur, Hendi Setiawan dan Nur Terbit. Satu orang lagi yang terlibat dalam talk show tersebut adalah seorang pembawa acara televisi yang sudah sangat dikenal yaitu Pandji Setiawan.
Setelah mewawancara nara sumber, bapak Oegroseno, Cindy sang host meminta pendapat secara bergantian dari para kompasianer, tentang apa pendapat mereka terkait penunjukan Plt. Kapolri yang banyak menuai kritik dan tanggapan dari pakar hukum tata negara. Ben Baharuddin Nur dan Hendi Setiawan menyampaikan pendapatnya.
Karena keterbatasan waktu tayang, Cindy membatasi komentar dari para Kompasianer. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 19:50. Setelah jeda iklan, menutup perbincangan tersebut mantan Kapolri Oegroseno dan 5 orang peserta talk show diminta harapannya terkait kasus Budi Gunawan. Oegroseno dan Ben Baharuddin Nur, punya harapan yang sama, agar Budi Gunawan mengundurkan diri dari pencalonan Kapolri. Menurut Ben, pengunduran diri Budi akan bisa meringankan tugas Presiden Jokowi dan menjadi bukti sikap kenegarawanan Budi Gunawan sebagai seorang perwira tinggi Polri.
[caption id="attachment_347014" align="aligncenter" width="599" caption="Mbak Cindy, menutup acara perdana Kompasiana TV."]
Siaran perdana Kompasiana TV ditutup dengan menayangkan tulisan seorang kompasianer yang bermukim di Hongkong, tentang tradisi para orang tua di Honkong untuk mencarikan jodoh bagi anaknya.
Saya hanya bisa manyaksikan tayangan perdana Kompasiana TV sekitar 20 menit dari layar monitor kantor. Dalam 20 menit yang terasa singkat ini, paling tidak saya bisa menjadi saksi sejarah tayangan televisi berbasis media warga. Semoga tayangan perdana ini akan menjadi langkah awal yang inovatif dalam dunia pertelevisian di tanah air. Tayangan televisi dari warga, oleh warga dan untuk warga.
Saya yakin acara televisi ini akan menjadi trend, bukan nanti atau di masa yang akan datang, tapi bulan dan tahun ini juga. Tak lama lagi, tayangan-tayangan acara Kompasiana TV akan menjadi alternatif acara televisi bermutu yang informatif, edukatif dan orisinil, bukan acara TV yang hanya mengejar rating dan tak terlalu hirau dengan kualitas dan nilai acaranya. Sesuai motto Kompasiana TV, “Esensi bukan Sensasi”.
Selamat datang acara Kompasiana TV, bayi yang baru saja lahir ditengah hiruk-pikuk dunia pertelevisian nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H