Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari ini “Hari Pria Internasional”

20 November 2014   03:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_336603" align="aligncenter" width="504" caption="foto : http://www.internationalmensday.com/"][/caption]

Hallo! Para pria, hari ini adalah hari anda!

Saking sibuknya dengan berita hiruk-pikuk kenaikan BBM, mungkin sebagian besar dari para pria di negeri ini gak ngeh kalau hari ini, tanggal 19 November 2014, adalah “Hari Pria Internasional” (International Men's Day).

Menurut situs resminya, International Men's Day bertujuan meningkatkan kualitas hubungan pria-wanita, mendorong kesetaraan gender, dan memberikan panduan tentang sikap-sikap seorang pria sejati. Tema spesifik tahun ini adalah Positive Male Role Models untuk membantu anak laki-laki dan pria dewasa mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek hidupnya.

Saya juga baru tahu kalau hari ini Hari Pria Internasional dari newsletter situs romansa langganan saya. Judul newsletter-nya sangat menohok Wanita Idaman Menjauh Karena Anda Masih Seperti Bocah Ingusan!”

Jangan-jangan kita-kita yang mengaku pria dewasa, bahkan dengan jumawa merasa menjadi pria matang dan mapan ini sebenarnya masih seperti bocah ingusan? Olaaaah…. Jangan deh!

Lalu mengapa sebagian pria dewasa masih dianggap seperti bocah ingusan? Menurut situs romansa ini karena kebanyakan anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya ketimbang dengan ayahnya.

Biar lebih jelas, berikut saya kutif sebagian isi news letter-nya :

Bagaimana hubungan Anda dengan ayah Anda? Jika Anda seperti kebanyakan pria Asia lainnya, kemungkinan besar Anda hanya mengenalnya sebatas sosok pemimpin keluarga. Hanya sebagian kecil saja anak laki-laki yang bisa dekat, akrab, ataupun hangat dengan ayahnya. Biasanya Anda lebih banyak belajar dan menghabiskan waktu dengan ibu, daripada dengan ayah. Akibatnya, Anda mungkin tumbuh jadi sosok pria yang agak lemah dan linglung dengan status kepriaannya.

Maksudnya adalah Anda mungkin baru merasa pria jika harus mentraktir, melindungi, dan memuja-muja wanita. Anda mungkin merasa takut untuk menjadi kuat, tegas, dan dominan karena tercuci otak oleh ibu Anda yang kerap tanpa sengaja memberikan gambaran-gambaran yang buruk tentang pria demikian. Anda mungkin merasa seberapa pria Anda tergantung dari seberapa baik Anda memperlakukan wanita. Itu semua adalah tanda-tanda Anda masih bocah ingusan!

[caption id="attachment_336604" align="aligncenter" width="334" caption="foto : http://www.internationalmensday.com/"]

1416403728311101430
1416403728311101430
[/caption]

Tidak heran Anda kini jadi terbiasa mellow galau. Tidak heran Anda sulit menarik wanita idaman. Tidak heran Anda memiliki banyak pemikiran yang absurd tentang hubungan cinta. Anda tidak memiliki gambaran yang jelas dan positif tentang bagaimana menjadi seorang pria yang seutuhnya.

Wanita tidak pernah tertarik dengan anak kemarin sore yang masih ingusan. Wanita menginginkan seorang pria dewasa. Anak kecil akan selalu mengandalkan tips dan trik yang manipulatif, itu sebabnya semakin Anda berusaha pakai tips dan trik belaka, semakin sang wanita jadi menjauh dari Anda.

Yang Anda perlukan adalah menjadi seorang pria, bukannya anak laki-laki yang sok dewasa.

Tulisan yang sangat menohok bagi kaum pria bukan? Semoga tulisan di atas bisa menginspirasi dan menyadarkan para pria, bahwa menjadi pria dewasa bukan melulu soal usia, penampilan dan kemapanan belaka, tapi yang terpenting adalah menjadi pria mandiri, berintegritas dan berkualitas. Pria yang memahami hak dan kewajibannya sebagai seorang pria.

Teman-teman kaum pria, mari kita instrospeksi diri, bertanya pada diri sendiri dan jujur pada diri sendiri, sudahkan kita menjadi pria dewasa atau pria yang masih kekanak-kanakkan? Mari kita berusaha memperkuat karakter dan meningkatkan kualitas diri untuk menjadi pria sejati. Menjadi pria idaman wanita dalam arti yang sesungguhnya, menjadi pemimpin di keluarga, menjadi suami yang bertanggung jawab dan menjadi teladan bagi anak-anak kita.

Teman-teman kaum pria bagaimana menurut anda? Silakan berbagi di komentar. Kaum wanita juga silakan kasih komentar sebagai masukan untuk kaum pria.

Selamat Hari Pria Internasional!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun