Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Haruskah Pembangunan Menggusur Keindahan Desaku?

17 Desember 2014   18:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_341628" align="aligncenter" width="490" caption="Lambaian kembang ilalang yang akan segera hilang"][/caption]

Ladang hijau dengan kembang ilalang yang indah dan kebun-kebun rindang di desaku tak lama lagi akan hilang dibuldozer untuk bangunan pabrik. Sebagai anak desa yang lahir, besar dan tinggal di desa, aku sedih, keindahan alam desaku akan tergusur, walau semua ini untuk sebuah tujuan yang diberi nama pembangunan, kemajuan dan investasi.

Haruskah industri dan pembangunan menggusur lahan-lahan produktif? Tak adakah aturan pemerintah soal tata ruang, mana tanah yang boleh dan tidak boleh digusur untuk bangunan pabrik? Haruskan industri mengorbankan keindahan alam, budaya dan tradisi sebuah desa?

[caption id="attachment_341629" align="aligncenter" width="486" caption="Ladang hijau ini sudah terjual"]

14187903312051258151
14187903312051258151
[/caption]

[caption id="attachment_341630" align="aligncenter" width="478" caption="Ladang ilalang yang akan segera di buldozer"]

1418790393852938415
1418790393852938415
[/caption]

Tanah puluhan hektar yang terhampar luas seperti terlihat di foto-foto diatas, semua sudah dijual ke investor dengan harga yang tergolong murah. Pembelian tanah besar-besaran terjadi setelah pembangunan jalan tol Trans Jawa (Cikampek–Palimanan) yang melewati bagian selatan desa kami dimulai. Tanah-tanah di sepanjang jalur tol dibeli oleh mereka yang berkantong tebal dan punya naluri bisnis tinggi. Karena tak lama lagi harga tanah di sepanjang jalan tol itu akan melonjak naik. Sudah terbayang di depan mata keuntungan dari penjualan kembali tanah itu nantinya.

[caption id="attachment_341640" align="aligncenter" width="481" caption="Ruas Tol Cikampek-Palimanan yang melintasi desaku"]

14187912371370990413
14187912371370990413
[/caption]

[caption id="attachment_341641" align="aligncenter" width="486" caption="Ruas tol yang melewati ujung selatan desaku"]

14187914781748315815
14187914781748315815
[/caption]

Kemarin, di tengah terik mentari, aku menjelajahi tanah-tanah di pinggiran desaku. Tak rela rasanya, ladang dan kebun yang indah ini akan digaruk dan ditanami tiang-tiang beton. Sebelumnya tanah ini dipenuhi pohon rambutan dan beragam pohon buah-buahan yang rindang. Dulu waktu masih sekolah, aku sering menjelajahi kebun-kebun rindang dan ladang hijau ini, mencari rumput untuk makanan domba-domba piaraanku.

[caption id="attachment_341633" align="aligncenter" width="480" caption="Dulu lahan ini rindang oleh pepohonan, sekarang sudah ditebang"]

1418790495844325083
1418790495844325083
[/caption]

[caption id="attachment_341634" align="aligncenter" width="461" caption="Lahan yang sudah dijual, pepohonannya mulai ditebang"]

1418790665533796884
1418790665533796884
[/caption]

[caption id="attachment_341635" align="aligncenter" width="461" caption="Sebagian tanah sudah di buldozer"]

14187908851722871440
14187908851722871440
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun