[caption id="attachment_328233" align="aligncenter" width="620" caption="pkspiyungan.org"][/caption]
(Opini oleh: Tarjo Binangun).
Itulah yang tersirat dalam pemberitaan terakhir. Kasihan sebetulnya, kasihan Hashim yang terlihat tidak bisa move-on atas kekalahan Pilpres. Dan yang lebih kasihan adalah Rachmawati, selain menyiratkan kesetia-kawanan atas dukungannya kepada kubu Prabowo, saya lebih mencermatinya atas dendam kesumat atas saudaranya sendiri Megawati. Semoga bukan karena iri hati, karena hal semacam itu sangat menyakitkan, dan kalau terus berlangsung katanya juga akan mempengaruhi kesehatan jasmani.
Adakah dari para pembaca yang mengetahui apa sebab-musababnya? Dendam itu sudah sangat lama terjadi, pokoknya asal harus beda dengan Megawati, tidak peduli apapun topik-nya. Ketika yang terakhir partainya NASDEM mendukung Jokowi yang diusung oleh PDIP dan tentu saja dalang dari itu semua adalah Megawati, maka Rachmawati tidak ikut NASDEM dan itulah sebabnya mereka pisah.
Lalu Hashim dan Rachmawati seperti kompak mewacanakan untuk menjegal Jokowi dengan topik utama sama - masalah hukum! Seandainya saya jadi Jokowi, dan tentu saja yakin diposisi benar, sekalian untuk uji coba kedigdaya'an, maka ketika Hashim mewacanakan mengorek-ngorek masalah hukum Jokowi, sebagai Presiden saya tinggal melakukan hal yang serupa, minta tolong aparat bawahan "Cermati semua masalah yang pernah ada tentang Hashim, cari kesalahannya". Dan saya kok yakin-seyakin-yakin-nya pasti ada. Tapi kalau soal Rachmawati, ya memang harus dicuekin saja, selain tidak banyak pengaruhnya, bagaimanapun juga yang bersangkutan adalah saudaranya Megawati. Tapi untungnya Jokowi bukan seperti saya, jadi ya sudah betul .....santai saja. (Sekian intermezo ini)
[caption id="attachment_328234" align="aligncenter" width="700" caption="tribunnews.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H