Keindahan alam, yang benar-benar murni mulai langka saat-saat ini.
Pantai indah dengan jajaran nyiur melambai, amat kita rindukan. Bibir pantai yang terbebas dari polusi yang berasal dari daratan (terutama berbentuk plastik yang beragam jenisnya) mulai kita cari dan minati.
Sayangnya, semkin dekat dengan kota-kota besar, maka pantai-pantainya mulai kotor dan tak sedap dipandang mata.
Demikian pula, dengan pegunungan yang sejuk, penuh rerimbunan pohon berbagai jenis. Satwa langka berbunyi merdu dan harmonis.Â
Namun, pohon-pohon ditebangi, terkadang tanpa batas, tanpa tanggung jawab.
Lestari, adalah sesuatu yang seharusnya kita sadari semua dan kita junjung tinggi, jika ingin masih melihat pantai elok dan bersih, juga daerah pegunungan yang menyejukkan, menghasilkan oksigen murni bagi bumi.
Aku menyayanginya karena Lestari adalah juga nama saudara kembarku. Ia bagai bayanganku, namun dalam bentuk yang lebih baik. Haha. Â Aku diberi nama Utari, sedangkan saudari kembarku Lestari. Nama panggilan kami hampir sama, yakni Tari, walau terkadang aku lebih sering dipanggil Uut , untuk membedakan panggilan kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H