Mohon tunggu...
Tari Utari
Tari Utari Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

..merangkai aksara bersama waktu...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Lestari

24 Januari 2023   13:17 Diperbarui: 24 Januari 2023   13:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.pixel.com

Keindahan alam, yang benar-benar murni mulai langka saat-saat ini.

Pantai indah dengan jajaran nyiur melambai, amat kita rindukan. Bibir pantai yang terbebas dari polusi yang berasal dari daratan (terutama berbentuk plastik yang beragam jenisnya) mulai kita cari dan minati.

Sayangnya, semkin dekat dengan kota-kota besar, maka pantai-pantainya mulai kotor dan tak sedap dipandang mata.

Demikian pula, dengan pegunungan yang sejuk, penuh rerimbunan pohon berbagai jenis. Satwa langka berbunyi merdu dan harmonis. 

Namun, pohon-pohon ditebangi, terkadang tanpa batas, tanpa tanggung jawab.

Lestari, adalah sesuatu yang seharusnya kita sadari semua dan kita junjung tinggi, jika ingin masih melihat pantai elok dan bersih, juga daerah pegunungan yang menyejukkan, menghasilkan oksigen murni bagi bumi.

Aku menyayanginya karena Lestari adalah juga nama saudara kembarku. Ia bagai bayanganku, namun dalam bentuk yang lebih baik. Haha.  Aku diberi nama Utari, sedangkan saudari kembarku Lestari. Nama panggilan kami hampir sama, yakni Tari, walau terkadang aku lebih sering dipanggil Uut , untuk membedakan panggilan kami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun