Berolahraga saat menstruasi seringkali dihindari oleh banyak wanita, karena pada waktu tersebut tubuh akan memunculkan beberapa gejala menjelang menstruasi yaitu PMS atau Premenstrual syndrome. Contoh dari PMS misalnya kram perut hingga perubahan emosi, hal seperti ini yang menyebabkan wanita cenderung melewatkan olahraga saat menstruasi.
Namun, tidak disangka bahwa olahraga saat menstruasi ternyata dapat  membakar lebih banyak kalori daripada olahraga di waktu biasa. Menurut jurnal The effect of the Menstrual Cycle on Exercise Metabolism pada saat hormon esterogen dan progesteron berada di titik terendah siklus menstruasi atau folicullar phase, maka akan memiliki kemampuan yang tinggi untuk menguraikan karbohidrat dan gula darah. Kemudian, mengutip dari kanal youtube Yulia Baltcshun bahwa kondisi fisik dan hormonal wanita pada waktu menstruasi cenderung seperti laki-laki, jadi badan cenderung lebih sanggup mentoleransi rasa sakit lebih tinggi dari biasanya. Selain banyak membakar banyak kalori, fase menstruasi ini juga merupakan waktu terbaik untuk memperbaiki metabolisme  tubuh, maka dari itu hindari cardio yang berlebih dan dapat melakukan olahraga ringan.Â
Selain itu, terdapat fase yang banyak membakar kalori yaitu lutheal phase atau fase setelah ovulasi dan fase menuju menstruasi. Pada fase ini merupakan fase terbaik untuk membakar lemak, karena pasa fase ini hormon progesteron sangat tinggi dan hormon esterogen turun artinya tubuh akan banyak menggunakan lemak sebagai sumber energi. Olahraga yang cocok pada fase ini adalah cardio dan resistence training (angkat beban).
Jadi, olahraga di saat menstruasi terbukti secara ilmiah dapat membakar kalori lebih banyak dari hari-hari biasa. Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka dianjurkan bagi wanita atau perempuan yang ingin tetap berolahraga selama masa menstruasi banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, antioksidan, vitamin, protein.
Contohnya sayuran hijau, buah buahan, ikan, oatmeal, dan telur supaya badan tetap bugar selama berolahraga dan terhindar dari nyeri haid saat menstruasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H