Mohon tunggu...
Tarissa Julia Putri Sakina
Tarissa Julia Putri Sakina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Madiun

Suka membaca, mendengarkan musik, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pasar Minggu Njoyo Madiun: Pusat Keramaian di Akhir Pekan yang Bikin Jalanan Macet

20 Desember 2024   11:50 Diperbarui: 20 Desember 2024   11:22 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madiun – Suasana Pasar Minggu Njoyo di Kota Madiun selalu dipenuhi masyarakat pada akhir pekan ini (15/12/2024). Sejak pagi, kawasan yang berada di tepi jalan tersebut sudah dipenuhi oleh pedagang dan pembeli dari berbagai kalangan, menciptakan hiruk-pikuk keramaian. Kondisi keramaian ini bukan hanya disebabkan oleh antusiasme masyarakat, tetapi juga semakin banyaknya pedagang yang menawarkan berbagai jenis dagangan, mulai dari pakaian hingga makanan kaki lima.

Kerumunan masyarakat menjadikan interaksi sosial antara pedagang dan pembeli, menghadirkan nuansa kebersamaan dan dinamika kehidupan masyarakat. Keramaian aktivitas seperti pedagang yang sibuk bertransaksi, lalu lalang masyarakat serta aroma jajanan hangat yang menguar dari wajan penggorengan menciptakan atmosfer khas dari Pasar Minggu Njoyo. Pasar yang ramai dengan berbagai interaksi ini menjadi cerminan keberagaman yang mengalir di jalan Pelita Tama.

Namun, aktivitas pasar yang ramai ini juga berdampak pada kondisi arus lalu lintas di sekitar area pasar. Jalan yang dipadati masyarakat sering kali memaksa pengendara mengurangi kecepatan laju kendaraannya, sehingga arus lalu lintas kerap tersendat. Keluhan pun muncul dari sebagian masyarakat yang hanya melewati area pasar dan berharap penataan lebih diperhatikan, termasuk penyediaan area parkir yang memadai.

Kemacetan di sekitar Pasar Minggu Njoyo juga diperparah oleh kendaraan pengunjung yang parkir sembarangan, serta aktivitas bongkar muat barang oleh pedagang di tepi jalan. Hal ini mengurangi lebar jalur kendaraan, sehingga memperlambat arus lalu lintas. Selain itu, kurangnya pengawasan dan pengaturan jam operasional pasar turut menjadi faktor yang membuat kemacetan semakin sulit dihindari, terutama pada hari Minggu yang merupakan puncak keramaian.

Kepadatan juga semakin terasa menjelang siang, saat aktivitas di pasar semakin padat dengan banyaknya pengendara yang melintas. Arus kendaraan yang meningkat membuat jalan di sekitar pasar semakin tersendat, mempengaruhi kelancaran lalu lintas, terutama bagi pengendara yang hanya melintas. Keadaan ini semakin memperburuk situasi dan menyebabkan pengendara harus sabar menunggu antrian untuk melanjutkan perjalanan. Tak jarang, kemacetan ini diperparah oleh kendaraan yang parkir sembarangan di pinggir jalan, sehingga menyempitkan jalur lalu lintas dan membuat arus kendaraan semakin sulit bergerak.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah untuk mengatasi persoalan ini, seperti menambah fasilitas parkir yang terpusat dan memadai, menata ulang lokasi lapak pedagang, serta memberikan solusi untuk memindahkan aktivitas bongkar muat ke tempat khusus. Dengan langkah-langkah tersebut, arus lalu lintas di sekitar Pasar Minggu Njoyo dapat lebih lancar, tanpa mengurangi daya tarik dan fungsi pasar sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan upaya bersama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, diharapkan masalah ini dapat diselesaikan sehingga Pasar Minggu Njoyo tetap menjadi simbol aktivitas ekonomi yang dinamis tanpa mengganggu mobilitas warga di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun