Pariwisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan liburan atau rekreasi. Menurut Charles R. Goeldner dan J. R. Brent Ritchie dalam buku Tourism Principles, Practices, Philosophies, edisi 9, pariwisata dapat didefinisikan sebagai ilmu, seni, dan bisnis menarik pengunjung, mengangkut mereka,menampung mereka, dan dengan ramah melayani kebutuhan dan keinginan mereka.
Banyak di negara lainnya yang bergantung pada industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapat.
Oleh karena itu, pengembangan industri pariwisata menjadi salah satu strategi yang dipakai oleh organisasi untuk mempromosikan suatu wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan pendapatan melalui perdagangan barang dan jasa kepada wisatawan yang datang.
Pariwisata di Indonesia tentu menjadi salah satu aspek penting sebagai penunjang perekonomian masyarakat, untuk itu harus terus kita kembangkan dan lestarikan.
Namun perlu juga diperhatikan pengaruh apa saja yang akan terjadi apabila pengembangan tersebut dilakukan tidak sesuai peraturan, misalnya bisa saja merusak lingkungan hingga berakibat pada bencana seperti banjir, tanah longsor dan lain-lain.
Kemudian berakibat juga pada menurunnya budaya di suatu daerah karena mengikuti budaya luar. Untuk itu perlu adanya dibuat sedemikian rupa agar pembuatan atau pengembangan wisata bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan meminimalkan dampak buruk, misalnya dengan membuat pariwisata berkelanjutan.
Sesuai dengan namanya definisi pariwisata berkelanjutan menurut UNWTO adalah pariwisata dengan pembentukan antar tiga dimensi yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang.
Ada pula organisasi utama PBB di bidang lingkungan hidup yang bertugas sebagai pengawas dan pengamat secara ilmiah dalam tingkat global dan regional serta memberikan rekomendasi kebijakan pemerintah yaitu UNEP (United Nation Environment Programme). Ada beberapa prinsip keberlanjutan menurut UNEP yaitu :
Memanfaatkan sumber daya lingkungan yang merupakan elemen kunci dalam pengembangan pariwisata.
Menghormati keaslian sosiokultural masyarakat tuan rumah, melestarikan warisan budaya dan tradisi yang dibangun dan hidup mereka nilai-nilai, dan berkontribusi pada pemahaman dan toleransi antarbudaya; dan
Memastikan operasi ekonomi jangka panjang yang layak, memberikan manfaat sosial ekonomi kepada semua pemangku kepentingan yang terdistribusi secara adil, termasuk pekerjaan yang stabil dan peluang memperoleh pendapatan dan layanan sosial untuk masyarakat tuan rumah, dan berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan.
Untuk itu, penting bagi kita agar tetap memperhatikan apabila ingin membuat atau mengembangkan suatu tempat wisata agar dapat mengurangi dampak buruk yang terjadi, agar kelak lingkungan alam di sekitar masih bisa dimanfaatkan hingga di masa yang akan datang. Nah untuk menciptakan sebuah pariwisata berkelanjutan ada faktor-faktor yang harus kita lakukan seperti, Â pariwisata berbasis masyarakat untuk memastikan bahwa sebagian besar masyarakat setempat menerima dan mendapat manfaat dari adanya wisata tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H