Para ahli ini memiliki pemikiran tentang pendidikan inklusif-humanis bagi difabel. Pemikiran mereka dapat digunakan untuk memformulasikan pendidikan inklusif-humanis bagi individu dengan kebutuhan khusus. Sumber
4. Smith
Menyatakan bahwa kata inklusif merupakan istilah terbaru yang digunakan untuk mendeskripsikan penyatuan bagi anak-anak berkelainan (penyandang hambatan/cacat) ke dalam program-program sekolah. Sumber
C. PERBEDAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DENGANÂ PENDIDIKAN TRADISIONAL
Pendekatan pendidikan inklusif berbeda dengan pendidikan tradisional dalam cara pendidikan disampaikan dan lingkungan pembelajarannya. Berikut perbedaan antara pendidikan inklusif dan pendidikan tradisional, serta keuntungan/kelebihan pendekatan inklusif bagi semua anak:
1. Perbedaan pendekatan inklusif dengan pendekatan tradisional:
- Lingkungan Pembelajaran: Dalam pendekatan inklusif, lingkungan pembelajaran dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan semua anak, tanpa memisahkan mereka berdasarkan perbedaan kemampuan atau kebutuhan. Di sisi lain, pendidikan tradisional sering kali memisahkan anak-anak berdasarkan kategori seperti kemampuan, kecerdasan, atau kebutuhan khusus.
- Kurikulum: Dalam pendekatan inklusif, kurikulum disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan setiap individu, sehingga semua anak dapat mengikuti pembelajaran secara efektif. Di pendidikan tradisional, kurikulum sering kali bersifat umum dan tidak mempertimbangkan perbedaan individu secara mendalam.
- Dukungan dan Sumber Daya: Pendekatan inklusif memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk memfasilitasi pembelajaran semua anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Di pendidikan tradisional, dukungan dan sumber daya sering kali terbatas dan hanya tersedia untuk sebagian kecil anak-anak dengan kebutuhan khusus.
2. Keuntungan Pendekatan Inklusif bagi Semua Anak:
- Pembelajaran yang Terbuka dan Inklusif: Pendekatan inklusif menciptakan lingkungan pembelajaran yang terbuka dan inklusif, di mana semua anak dapat belajar dari satu sama lain. Ini memungkinkan terjadinya interaksi sosial yang positif, saling pengertian, dan penghargaan terhadap keberagaman.