Prinsip-prinsip yang mendasari pendidikan inklusif didasarkan pada teori dan pandangan para ahli dalam bidang pendidikan inklusif.
1. Prinsip Kesetaraan
Prinsip ini menekankan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa diskriminasi atau pemisahan berdasarkan perbedaan kemampuan atau kebutuhan. Prinsip kesetaraan memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
2. Prinsip Penerimaan
Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya menerima semua anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus, dalam lingkungan pendidikan yang sama. Prinsip penerimaan menekankan bahwa semua anak harus diterima dan dihormati sebagai individu yang unik, tanpa adanya stigmatisasi atau pemisahan.
3. Prinsip Partisipasi
Prinsip ini menekankan pentingnya melibatkan semua anak dalam proses pendidikan. Setiap anak harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kehidupan sekolah. Prinsip partisipasi memastikan bahwa semua anak memiliki suara dan kontribusi yang dihargai dalam lingkungan pendidikan.
4. Prinsip Dukungan
Prinsip ini menekankan pentingnya menyediakan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Dukungan ini dapat berupa pemberian bantuan khusus, modifikasi kurikulum, atau penggunaan teknologi pendukung. Prinsip dukungan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mencapai potensi mereka secara optimal.
5. Prinsip Kolaborasi
Prinsip ini menekankan pentingnya kolaborasi antara semua stakeholder, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat, dalam mendukung pendidikan inklusif. Kolaborasi ini melibatkan kerjasama dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi program pendidikan inklusif. Prinsip kolaborasi memastikan bahwa semua pihak bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan suportif.