Desa Trebungan merupakan salah salah satu desa yang berada di Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo. Desa Trebungan termasuk dalam Kecamatan Mangaran yang memiliki luas sebesar 5,59 Â dan desa ini memiliki jumlah penduduk sekitar 7.418 jiwa, dimana diantaranya 3.938 laki-laki dan 3.759 perempuan. Mayoritas penduduk desa bekerja sebagai petani, buruh tani, peternak, industri mebel, dan pedagang. Lahan pertanian di Desa Trebungan yang cukup luas merupakan salah satu potensi desa, hal tersebut menyebabkan sebagian besar warga desanya berprofesi sebagai petani. Namun, tidak sedikit penduduk yang bekerja dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM yang ada di Desa Trebungan memiliki inovasi produk yang beragama seperti produk kerajinan topeng, mebel, pande besi, rengginang, dan jajanan tradisional.
Salah satu umkm yaitu "Kakanan Dhisa" dikembangkan oleh ibu kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang memproduksi langsung jajanan desa. Nama umkm "Kakanan Dhisa" sendiri diambil dari bahasa madura yaitu Jajanan Desa. Adanya umkm ini bertujuan untuk melestarikan makanan tradisional dan inovasi yang dikembangkan dari kakanan dhisa seperti kue lempok dan kue bulung. Proses penjualan dilakukan secara offline dimana pelanggan datang langsung ke stand yang ada di depan Balai Desa Trebungan. Selain itu, pelanggan yang ingin melakukan pemesanan dapat menghubungi salah satu ibu kader PKK.
Pemasaran untuk umkm "Kakanan Dhisa" masih bersifat konvensional dimana ibu kader PKK masih menawarkan dagangannya secara langsung atau menunggu pelanggan untuk datang membeli. Disini ibu kader PKK masih kurang mengenal dengan era digital marketing. Media pemasaran yang digunakan oleh "Kakanan Dhisa" adalah melalui mulut ke mulut dan ditambah dengan media sosial Facebook Kim Lontar. Selain itu produk yang dijual atau dipasarkan belum memiliki identitas seperti logo produk yang dapat digunakan sebagai tanda pengenal terkait produk tersebut. Keadaan tersebut dapat dikatakan kurang maksimal yang mengakibatkan pelanggan kurang mengetahui tentang adanya umkm "Kakanan Dhisa".
Oleh karena itu, untuk membantu umkm perlu dilakukan sebuah inovasi yang kreatif dengan mengembangkan potensi yang ada seperti inovasi pembuatan jajanan desa dan memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp dalam mengenalkan dan mempromosikan secara online agar menjangkau masyarakat luas. Dengan memperluas jangkauan penjualan dalam penggunaan sosial media menjadi salah satu solusi terbaik agar umkm "Kakanan Dhisa" bisa tetap berkembang.
Usaha mikro dinilai butuh pendampingan dalam berinovasi dan bertransformasi digital. Oleh karena itu dalam rangka kegiatan KKN UMD-2 UNEJ ini, maka saya, Tarisa Amalia, dari kelompok 118 mengajak ibu-ibu PKK di Desa Trebungan untuk melakukan inovasi kreatif berbasiskan digital marketing. Dengan mulai pembuatan produk serta pemberian logo, packaging, memanfaatkan teknologi dengan membuat media pemasaran, penentuan konsep video promosi penjualan.
Pada pelaksanaan program kerja KKN-118 UMD-2 UNEJ: "Bantu Kembangkan Digital Marketing Pada UMKM "Kakanan Dhisa" Desa Trebungan - Situbondo" yang terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap observasi dan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap observasi dan perencanaan, mendiskusikan potensi desa dan permasalahan yang ada di Desa Trebungan. Pada tahap pelaksanaan, program kerja kegiatan KKN UMD-2 UNEJ dilaksanakan setiap minggu. Dalam program kerja tersebut terbagi ke dalam 6 minggu, dimana setiap minggunya terdapat fokus kegiatan tersendiri. Kegiatan pada minggu pertama adalah penerjunan peserta/mahasiswa KKN di desa masing-masing, memperkenalkan diri dan program kerja selama 6 minggu kedepan. Kemudian mendiskusikan terkait persiapan pelaksanaan program kerja KKN UMD-2 UNEJ.
Minggu ke dua menentukan solusi dan inovasi dalam pengembangan digital marketing pada umkm "Kakanan Dhisa", dimana proses ini dimulai dengan mengumpulkan bahan serta ide dalam pembuatan jajanan desa. Minggu ketiga proses pembuatan produk "Kakanan Dhisa" bersama dengan ibu PKK untuk dijadikan video promosi. Produk jajanan desa yang dibuat dengan inovasi yang dikembangkan seperti kue lempok yaitu makanan dengan bahan dasar ubi ungu yang diinovasikan dengan buah pisang dikukus kemudian dicetak, kue bulung adalah makanan berbahan dasar rumput laut yang diolah seperti puding dan masih banyak inovasi kue lainnya.
Minggu ke empat yaitu proses pembuatan logo, stiker serta membuat titik google maps dari umkm "Kakanan Dhisa". Melakukan penempelan logo produk sebagai simbol pengingat produk bagi konsumen. Dengan adanya sebuah logo pada produk atau kemasan akan membantu konsumen mengingat produk lebih mudah dan sebagai identitas dari "Kakanan Dhisa". Pada minggu ini membuat konten kreatif untuk pemasaran produk, seperti foto produk, pembuatan video promosi "Kakanan Dhisa" yang sudah dibuka kembali, serta pengeditan foto produk agar terlihat lebih menarik.
Minggu ke lima pengenalan tentang pengembangan digital marketing serta penyampaian logo dan media sosial yang digunakan dalam promosi jajanan desa. Mengadakan sosialisasi konsep digitalisasi umkm "Kakanan Dhisa" untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas penjualan yang dilakukan di Balai Desa Trebungan. Pengenalan konsep digitalisasi ini dilakukan untuk mengembangkan umkm serta meningkatkan penjualan dari "Kakanan Dhisa". Selanjutnya pada minggu keenam pelaksanaan evaluasi pada kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam tahap ini dilakukan monitoring awal dibuka kembali umkm "Kakanan Dhisa", dan promosi penjualan, kemudian evaluasi yang diberikan berupa arahan dan solusi untuk tahap-tahap yang kurang optimal.
Pelaksanaan kegiatan KKN UMD-2 UNEJ di Desa Trebungan-Situbondo dapat memberikan solusi dan membantu umkm khususnya "Kakanan Dhisa" yang berkembang dengan melibatkan teknologi serta mampu berinovasi kreatif berbasiskan digital marketing pada media sosial. Terlaksananya kegiatan KKN UMD-2 UNEJ dapat menjawab permasalahan promosi dan penjualan terkait digital marketing yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi seperti pemberian logo, packaging, pembuatan media pemasaran, penentuan konsep produk dan video promosi. Dengan membantu menciptakan dan menumbuhkan peluang baru bagi umkm yang mampu beradaptasi serta mengubah model pasar tradisional ke dalam pasar virtual (online). Serta mampu mengedukasi dan mengajak masyarakat khususnya umkm "Kakanan Dhisa" tentang pentingnya mengembangkan bisnis secara online dengan memanfaatkan teknologi yang ada di era digital seperti saat ini. (Tarisa Amalia/KKN 118/Trebungan/Mangaran/Situbondo/Agus Supriono)Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H