Dalam aliran sungai sejarah yang mengalir kaya akan tradisi dan budaya, mitos dan legenda menjelma jembatan kuno yang menghubungkan masa lalu dengan kini, membawa pesan-pesan bijaksana dari nenek moyang yang telah berpuluh-puluh tahun tersembunyi di balik lapisan zaman.
Di dalam kebudayaan Jawa yang kaya, mitos dan legenda bukan sekadar cerita lama yang terkubur dalam keabadian, melainkan pijakan spiritual yang kokoh bagi kehidupan sehari-hari.Â
Dari kisah Sangkuriang yang merajut keangkuhan dengan ketakutan akan kutukan, hingga legenda Rara Jonggrang yang mengajarkan tentang keberanian dan penolakan terhadap penindasan; keberadaan mitos dan legenda telah menyatu dalam jati diri Jawa, memperkaya bukan hanya khazanah sastra, tetapi juga akar budaya yang menghunjam ke dalam bumi yang subur termashyur.
Sedang dalam lensa sorotan kontemporer, eksistensi mitos dan legenda Jawa tetap relevan, tidak hanya sebagai sumber inspirasi estetika seni dan sastra, tetapi juga sebagai pemandu moral dan spiritual dalam menghadapi tantangan zaman modern yang kompleks.
Membersamai perjalanannya yang panjang, keberadaan sastra tradisional telah menjadi penjaga api suci yang membakar semangat budaya dan kearifan lokal dari generasi ke generasi.Â
Sastra, dalam segala bentuknya, bukan hanya sekadar sekumpulan kata-kata yang terikat oleh aturan gramatika, tetapi juga sarana yang menghidupkan kembali cerita-cerita lama yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas sebuah masyarakat.Â
Dalam konteks Jawa, mitos dan legenda merajut jalinan yang tak terputus antara alam dan manusia, sastra tradisional menjadi bentuk tertinggi dari kearifan lokal yang mengajar, menginspirasi, dan memimpin arus kehidupan sehari-hari.
Namun, di balik keindahan dan kekayaan yang terpatri dalam karya-karya sastra tradisional, terdapat juga tantangan besar dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai dan kepercayaan tersebut di tengah arus modernisasi yang melanda segala macam norma dan menggoyahkan eksistensi tradisi tak lazim yang tidak lagi relevan seiring zaman.Â
Itulah mengapa, tantangan itu tak lain adalah pertarungan antara tradisi dan transformasi, antara mempertahankan warisan budaya dan menghadapi tekanan globalisasi yang membawa nilai-nilai baru terkadang bertentangan dengan yang telah ada.