Mohon tunggu...
Tarisa DwiOktasari
Tarisa DwiOktasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - beginner

Mahasiswa Aktif UMY 2020 fakultas ilmu sosial politik dengan prodi hubungan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Brexit dapat Mempengaruhi Keadaan Ekonomi Indonesia

10 Januari 2022   23:31 Diperbarui: 11 Januari 2022   00:00 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebelum kita masuk ke inti pembahasan, kali ini kita perlu mengulas apa itu sebenarnya Brexit. Brexit atau Britain Exit merupakan sebutan bagi keinginan sebagian masyarakat inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Referendum Brexit adalah pemungutan suara dari seluruh warga Negara Inggris, Irlandia Utara, Wales dan Skolandia, untuk memutuskan apakah Britania Raya harus keluar dari Uni Eropa atau tetap berada di Uni Eropa. Seperti yang telah diketahui berasama Uni Eropa (UE) telah menjadi acuan bagi bentuk regionalisme di berbagai belahan dunia. Hal ini dikarenakan, tidak ada bentuk integrasi di belahan dunia lain yang hamper menyamai tingkat integrasi Uni Eropa. Dalam integrasi modern, UE beradadi tingkat keempat Economic Union, karena UE sukses membentuk suatu mata uang tunggal bagi anggotanya yaitu euro. Kesuksesan inilah yang akhirnya sangat mempengaruhi regionalism di kawasan lain.

Isu Brexit ini sebenarnya telah lama muncul, akan tetapi baru akhir-akhir ini menjadi focus atau perhatian banyak investor. Pada tanggal 23 juni 2016, inggris telah memutuskan keluar dari Uni Eropa berdasarkan hasil referendum rakyat inggris yang mana 51,9 persen rakyat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Keputusan tersebut banyak diambil oleh rakyat Inggris karena selama ini mereka menganggap keanggotaan Inggris dalam Uni Eropa lebih banyak membebani Inggris daripada mendapatkan keuntungannya. Banyak dari rakyat Inggris berpendapat dengan keluarnya Inggris dari EU dapat mendatangkan beberapa manfaat seperti; dapat mengontrol imigran yang masuk ke Inggris; Inggris akan lebih kompetitif karena dapat membuat penawaran perdagangan sendiri dengan Negara-negara lain; serta harga makanan akan menjadi lebih murah karena mengikuti harga pasar dunia. Akan tetapi,   Satu hari setelah pengumuman refendum tersebut, pasar keuangan global menjadi terguncang yang mana hal ini ditandai dengan penurunan indeks saham gabungan hampir di seluruh bagian Negara. Dari sini dapat terlihat bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak hanya membawa manfaat namun juga memiliki dampak negatifnya tidak hanya akan dirasakan oleh Inggris namun juga berbagai Negara tidak terkecuali dengan Indonesia.

Pada era globalisasi ekonomi yang disertai dengan kondisi saling ketergantungan, perubahan di suatu  Negara tentunya akan berdampak pada Negara lain. Dari hasil penelitian Impact Prediction of British Exit (Brexit) on The Indonesian Economy pada tahun 2018 menjelasakan bahwa dampak langsung yang terjadi pasca Brexit terhadap perekonomian Indonesia yaitu pada sector rill (Produk Domestik Bruto (PDB), Perdangan dan Investasi). Meskipun hal ini terlihat sederhana namun harus tetap memperhitungkan prediksi dampak tidak langsung dari hubungan Inggris-Uni Eropa dan Inggris-China. Adapun, Situasi Parlemen Inggris yang menolak untuk langsung menyetujui kesepakatan Brexit ini menimbulkan dua kemungkinan yaitu Brexit with no-deal atau Brexit with deal. Situasi ini juga akan memicu resesi ekonomi Inggris yang lebih buruk. Bagi Indonesia terdapat beberapa konsekuensi atas ketiadaan perjanjian keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Seperti, otoritas perekonomian Indonesia harus mewaspadai dampak negative no-deal Brexit bagi perekonomian Indonesia. Bank Sentral Inggris sendiri memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris dapat turun 8%, sedangkan tingkat pengangguran naik menjadi 7,5%, inflasi naik 6,5%, harga rumah naik 30% dan mata uang poundsterling terdepresiasi hingga 25%. Situasi ini potensial mengancam kestabilan perekonomian regional eropa dan pada akhirnya akan mengancam perekomonian global. Bahkan perekonomian Indonesia juga dapat turut terdampak mengingat Inggris merupakan salah satu mitra utama perdagangan dan investasi asing Indonesia. Berdasarkan data kementerian perdagangan, nilai perdagangan Bilateral antara Indonesia dan Inggris mengalami penurunan sebesar 1,2 persen pada tahun 2017. Namun, nilai impor Indonesia dari inggris tidak terlalu berbeda signifikan. Indonesia relative tergantung pada jumlah investasi dari Inggris yang menempati posisi ke-10 dari total jumlah investasi asing di Indonesia. Namun, jumlah investasi tersebut mengalami penurunan cukup drastis pada tahun 2018. Selain beberapa dampak brexit bagi perekonomian Indonesia, brexit juga berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris. Akses pada pekerjaan dan biaya pendidikan akan semakin kompetitif. Lantas langkah apa yang harus di jalankan oleh pemerintahan Indonesia untuk mengurangi dampak langsung dari Brexit ini.

Untuk mengatasi dampak Brexit terhadap perekonomian Indonesia, pemerintah dalam jangka pendek perlu menenangkan dan menjaga pasar agar euforia global tidak berdampak terhadap perekonomian domestik Indonesia. Secara makro fundamental, perekonomian Indonesia masih cukup baik dan didukung oleh program-program pemerintah yang cukup solid. Pemerintah perlu terus mengawal implementasi dari program-program pemerintah untuk dapat meredam dampak lanjutan dari ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia. Beberapa program-program pemerintah jangka pendek yang perlu dikawal antara lain adalah pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur, reformasi regulasi dan pembenahan iklim investasi di pusat dan daerah, serta pengembangan pariwisata. Kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan kebijakan counter cyclical perlu untuk tetap dijalankan agar ekonomi Indonesia dapat tetap tumbuh dengan kuat yang antara lain dengan menjaga stabilisasi harga dan percepatan belanja pemerintah. Pemerintah perlu untuk terus memantau secara berkelanjutan perkembangan dampak Brexit terhadap ekonomi global serta seberapa jauh Brexit dan perjanjian antara United Kingdom dan Uni Eropa akan berdampak pada perdagangan di Eropa dan dunia. Apabila Brexit akan diikuti oleh negara-negara lain di Eropa untuk keluar dari UE, maka ketidakpastian yang dapat ditimbulkan oleh Brexit berpotensi memberikan dampak negatif lebih besar terhadap ekonomi global dan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun