Oleh: Asfira Zakia
Kau, aku, dan narasi amerta
Tentang cinta yang bernyawa,
Cita-cita yang nyata.
Tentang lika liku luka
Hidup dan mati setelahnya
Dalam muara petrikor semesta
Kau, aku, dan narasi amerta
Tak mampu ditafsirkan segala paradigma
Tak dapat dita'rifkan bak kuantum fisika
Di sela-sela lakuna yang tak terjamah logika
Terukir kisah kita yang melegenda
Aku, putra bangsa
Dalam muara petrikor semesta
Kau, aku, dan narasi amerta
Yang tersurat dalam hikayat candramawa
Yang tak pernah menafikkan perihal rasa ataupun setia
Dalam renjis belantara renjana
Kau, tokoh utama dari seluruh wacana
Dalam muara petrikor semesta
Tentu saja.
Malang, 20 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H