Matematika, satu kata berjuta aspirasi
Tak hanya angka yang kau libatkan
Bahkan koefisien, kau pertanyakan
Matematika, dengarkanlah!
Banyak orang membicarakan
Kau terdengar vertikal di segala penjuru
Matematika, siapa yang tak mengenalmu
Kalangan muda, bahkan kalangan tua pun tau
Mereka tak ingin menemui mu
Kau seperti hantu yang menakutkan
Tapi hanya sebagian orang saja
Yang memiliki persepsi sedemikian rupa
Mereka sangat ingin bertemu
Tapi khalayak bagi pencinta mu saja
Kau ibarat puzzle
Yang ingin disatukan pikirannya
Ah sudahlah, dengarkan persepsi ku saja
Aku menyukai mu
Aku menyayangi mu
Aku merindukan mu
Karena kau seperti bilangan positif
Yang terus bertambah
Dan ku pastikan, aku memilih mu
Dulu aku menyayangi mu, diawali dengan sebuah alas
Hingga terbentuk balok sempurna, rasa sayangku padamu saat ini
Dalam pikirku tergiang-ngiang olehmu
Ingin ku hitung dan ku gambar
Ku aplikasi kan dalam bentuk grafik
Hingga ujung akar
Camkan ucapan ini
Takkan kuhianati dirimu
Aku tulus memilih mu sepenuhnya
Sampai titik penghabisan
Matematika, cintaku takkan terpecah
Bagaikan bilangan pecah
Cintaku adalah sebuah Cinta nyata
Aku mencintaimu bagai nilai mutlak
Aku belajar menghitung
Berawal dari angka satu
Hingga akhir dan tak terhitung