Mohon tunggu...
Lestari tari
Lestari tari Mohon Tunggu... -

Aku adalah seseorang yang ingin banyak belajar dari segala hal. Itulah sebabnya mungkin banyak orang yang menyebut aku ndableg dan susah dibilang. Tapi itu tak jadi soal, selama aku tau itu tak bertentangan dengan norma yang aku emban...............Sumatera adalah kota kelahiranku, Jakarta tempatku mengadu nasib untuk memenuhi periuk nasiku......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk-mu Sahabat

12 Februari 2010   00:06 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:54 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa dengan hati ini.......... Rasanya ingin sekali berontak dan berontak.. Tidak adakah jalan terbaik selain pemberontakan yang ingin dilakukannnya "Tidak" selalu kata-kata itu yang didengarnya..... Apakah salah jika aku pengin juga seperti mereka Dan apakah salah juga jika aku berada diantara mereka Sungguh suatu pengharapan ............ tak bolehkan aku merasakan "kebebasan"....... Ataukah hanya kebencian dan keputus asaan yang boleh aku rasa......... Oh malangnya hati ini jika memang hanya itu yang terjadi "Cinta" kemanakan sekarang kau pergi Padahal dulu kaulah yang menjadi pondasi untuk aku berani membangun semua ini Ataukah memang cinta itu sudah ndak ada di sini........ Atau mungkin terkikis karena merpati yang telah ingkar janji Alangkah menyedihkannya jika itu terjadi, sahabat...... Tidakkah kau lupa, bahwa cinta memang ndak selamanya seindah fatamorgana Bahwa cinta tak selamanya juga pahit sepahit empedu Tapi dalam cinta ada sejuta rasa untuk maaf, apalagi jika cinta itu sudah bermetamorfosis sebagaimana sahabat lain menasehatinya #Salam untukmu sahabat......semoga dalam perenunganmu Kau temukan jalan yang terbaik#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun