Ma'lulo (dialeg sulawesi) yah lulo atau tarian lulo orang sering menyebutnya sudah tidak asing lagi di kalangan muda mudi sampai orang tua warga sulawesi tenggara pada umumnya. Tarian lulo pertama kali diperkenalkan oleh warga Sultra suku tolaki. Dahulu, tarian ini hanya dapat dipertunjukkan ketika melakukan tradisi pengobatan terhadap sangia (raja) yang sedang sakit dengan harapan untuk meminta petunjuk kepada (o ambo) dewa supaya diberi kesembuhan. Tarian ini sering dilakukan secara massal dengan bergandengan tangan satu sama lainnya yang dipadukan dengan gerakan hentakan kaki seragam dan memutar. Lulo merupakan refresentasi dari keseharian warga suku tolaki yang mengedepankan persahabatan satu sama lainnya hal ini sesuai dengan pepatah tolaki mengatakan "Samaturu, Medulu Ronga Mepokoaso" yang artinya Masyarakat menjalani perannya selalu bersatu, bekerja sama, saling tolong menolong dan bantu membantu. Dengan bergantinya zaman maka tarian lulo pun bertransformasi seiring berjalannya waktu menjadi sebuah tarian hiburan rakyat Sulawesi Tenggara. Lulo pun menjadi indentitas warga Sultra dan bukan hanya dilakukan oleh suku Tolaki saja, akan tetapi dari etnis lain pun sering mempertunjukkan tarian ini tatkala mengadakan acara hajatan besar. [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Lulo dengan pakaian adat tolaki"][/caption] Dengan diiringi orkes musik electone bergenre dangdut mix, makin menambah suasana riang ketika melakukan tarian ini. Lulo ini sangat digandrungi sebagaian besar oleh warga Sultra, sehingga lulo pun selalu mendapat tempat di hati penikmatnya setiap warga Sultra di mana pun, kapan pun sampai sekarang. Banyak perantau-perantau Sultra, ketika mereka melakukan perkumpulan biasanya mereka sering melakukan lulo demi melepas rasa rindu dengan tarian ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="291" caption="Lulo di acara pernikahan"][/caption]
Kenali dirimu
Cintai warisan leluhurmu Cintai negerimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H