Awal bulan Juli ini disambut dengan suka cita oleh ribuan mahasiswa Indonesia di Mesir, bagaimana tidak, liburan musim panas sudah tiba!
Selama kurang lebih dua bulan belakangan ini, mahasiswa disibukkan dengan berbagai macam rangkaian ujian yang cukup membuat fisik dan hati mereka menjadi lelah, apalagi di tahun ini Hari Raya Idul Fitri yang begitu sakral dan bermakna bagi mahasiswa Indonesia datang di tengah ujian berlansung. Alhasil mimpi untuk merayakan hari raya di Tanah Air dengan keluarga tercinta menjadi pupus.
Tidak hanya itu, ujian semester genap di Universitas Al-Azhar juga diadakan di musim panas yang kemarin ini, suhu udara sempat mencapai 47 derajat celcius, meleleh memang.
Akan tetapi semua itu sudah berlalu, sekarang liburan sudah menghampiri di depan mata. Liburan musim panas di Mesir biasanya berlangsung hingga 3 bulan lebih lamanya, sangat lama bukan? Sangat setimpal dengan tekanan ujian yang berlansung hampir 2 bulan lamanya.
Akan tetapi pernahkah anda bertanya bagaimana cara mahasiswa Indonesia menghabiskan waktu liburan yg begitu panjang ini?
Perlu diketahui bahwa waktu liburan yang begitu panjang ini menjadi sebuah nikmat yang tak ternilai bagi mahasiswa Indonesia di Mesir. Mereka bisa mengikuti berbagai kegiatan yang mereka minati. Tidak hanya itu, momen liburan ini juga bisa menjadi kesempatan untuk "hibernasi" alias istirahat panjang setelah lelah dengan ujian.
Hibernasi ini bisa mereka isi dengan berbagai kegiatan, tentu saja kegiatan yang bisa dilakukan di atas ranjang atau di dalam rumah. Misalnya seperti membaca buku, menulis atau menambah hafalan Quran, itu contoh mahasiswa yang rajin.
Untuk tipe mahasiswa yang malasnya, mereka bisa saja mengisi liburan dengan tiduran dan bermalas-malasan sambil memainkan game Mobile Legend atau PUBG yang lagi ngetren saat ini. Jangan salah-salah, mahasiswa Mesir sangat jago memainkan dua game ini karena sering latihan (setiap hari), hehe.
Mahasiswa yang mau rajin ataupun yang ingin malas-malasan di liburan ini, itu adalah pilihan mereka, yang jelas mereka tentu memahami konsekuensi dari pilihan mereka tersebut.
Oh iya, Mahasiswa Indonesia di Mesir biasanya disingkat dengan istilah "Masisir", jadi jika Anda membaca istilah "Masisir" di dalam tulisan ini, itu artinya Mahasiswa Indonesia di Mesir.
Nah sekarang penulis mau sharing nih, bagaimana para Masisir menghabiskan waktu liburan mereka? Check this out!
1. Belajar dan Menuntut Ilmu di Berbagai Majlis
Tipe Masisir seperti ini adalah mereka yang memilih menghabiskan liburan untuk memperdalam ilmu yang telah mereka di bangku perkuliahan. Mereka biasanya terlihat di berbagai kajian agama yang dibawakan oleh Syekh dan Ulama Mesir di Masjid Al-Azhar dan di berbagai tempat belajar lainnya.
Saya sangat kagum dengan mahasiswa tipe yang pertama ini, karena mereka rela untuk meninggalkan kasur yang empuk dan tidak pulang ke Indonesia untuk bertemu dengan keluarganya, dan memilih untuk tetap berada di Mesir dan memperdalam keilmuannya, apreciate it!
Masisir tipe ini pun juga memilih untuk tidak aktif berbisnis ataupun berorganiasi karena waktu mereka sudah banyak tersita untuk belajar di majlis ilmu. Majlis keilmuan yang dihadiri juga bermacam-macam, ada kajian Tafsir, Hadits, Fiqh dan lainnya. Mereka ini adalah calon ulama besar Indonesia di masa depan.
2. Berbisnis dan Bekerja
Momen liburan musim panas yang berlansung hingga 3 bulan lebih ini memang menjadi kesempatan emas bagi Masisir yang ingin mengumpulkan uang untuk masa depan ataupun untuk sekadar membeli benda yang diinginkan.
Makanya tak heran banyak bermunculan pengusaha-pengusaha dadakan yang menjual berbagai barang. Ada yang menjual hasil kerajinan sendiri seperti tas tangan, baju, ataupun pernak-pernik perempuan. Ada juga yang membuat masakan dan cemilan khas Indonesia untuk dijual, seperti keripik, bakwan, tahu isi, nasi goreng dan berbagai makanan ringan lainnya.
Makanan Indonesia sangat laku di Mesir, karena WNI di Mesir tergolong banyak mencapai belasan ribu orang, sehingga menghasilkan prospek yang bagus untuk mendulang laba selama liburan.
Sebagian mahasiswa yang punya keberanian dan modal memilih untuk memborong barang-barang yang ada di Mesir dan dibawa ke Indonesia untuk dijual kembali dengan harga yang tergolong fantastis. Maklum saja karena barang-barang khas Mesir memang langka di Indonesia.
Barang yang dijual biasanya gamis asli Mesir, kurma muda, cokelat kerikil, parfum, hingga kitab-kitab berbahasa Arab. Barang yang saya sebutkan ini harganya murah meriah di Mesir, akan tetapi ketika sudah berada di Indonesia harganya naik hingga 5 kali lipat. Sebenarnya hal ini wajar saja karena ongkos untuk membawa barang-barang ini dari Mesir ke Indonesia pun juga tidak sedikit.
Ada juga yang berbisnis tiket penerbangan Mesir-Indonesia maupun sebaliknya, keren kan?
Beberapa orang teman yang saya kenal bahkan sudah memiliki omset puluhan juta dalam sebulan dengan berbisnis, mengalahkan gaji karyawan di perusahaan multinasional, hehe.
Waktu liburan yang panjang ini memacu kreativitas mahasiswa Indonesia di Mesir, sehingga pada liburan kali ini mereka bisa mulai menabung untuk persiapan hidup di masa depan.
3. Aktivis
Ini tipe mahasiswa yang hobi bergerak dan berkontribusi dalam ranah organisasi, dan masa liburan adalah kesempatan yang ideal untuk membangun karir aktivisnya. Di kalangan mahasiswa Indonesia di Mesir, terdapat puluhan organisasi dan komunitas yang sangat aktif dan memiliki ratusan program setiap tahunnya. Tak heran mahasiswa di sini waktunya diisi dengan kegiatan organisasi selain berkuliah.
Organisasi yang eksis di Mesir ini pun beragam. Ada komunitas menulis seperti Komunitas LagiNulis.id dan ada komunitas Forum Lingkar Pena (FLP). Tidak hanya itu, ormas yang ada di Indonesia pun juga membuka cabangnya di Mesir, seperti PCINU (Nahdatul Ulama), PCIM (Muhammadiyyah), PWK PII (Pelajar Islam Indonesia) dan PCI PERSIS.Â
Semua ormas ini pun juga memiliki puluhan program positif yang bisa diikuti oleh Mahasiswa Indonesia di Mesir. Saya yakin mereka inilah yang akan mengisi panggung perpolitikan dan pemerintahan Indonesia kelak.
4. Bermalas-malasan di Rumah
Jika 2 tipe Masisir sebelumnya merupakan tipe mahasiswa yang aktif, nah kalau tipe yang ketiga ini merupakan tipe yang sedikit pasif. Masisir tipe ini biasanya menghabiskan waktu didalam "gua" alias rumah mereka.
Mereka ini merasa capek dan letih jika berada di dalam keramaian, tentu saja organisasi dan berbisnis bukanlah hal yang cocok bagi mereka, sehingga berdiam diri di dalam rumah merupakan pilihan terbaik selama musim liburan.
Kegiatan yang dilakukan di dalam "gua" mereka pun bermacam-macam, ada yang sibuk menulis dan membaca ataupun kegiatan positif lainnya.
Namun ada juga Masisir yang menghabiskan liburan di atas kasur dan ditemani dengan ratusan Gigabyte film dan anime. Bahkan ada juga yang sudah menyiapkan 2 Terabyte film yang akan dilahap selama musim liburan ini. Sadis bukan?
5. Vlogger
Nah ini tipe mahasiswa yg terakhir, mereka memiliki hobi traveling sekaligus eksplor tempat-tempat menarik di Mesir. Berbekal kamera smartphone dan tongsis serta tripod, mereka menghibur kita dengan suguhan wisata indah plus review tempat-tempat menarik untuk dikunjungi.
Saya sangat terbantu dengan Masisir tipe ini, karena saya bisa tahu kelebihan dan kekurangan tempat wisata tersebut dan bisa menghindari kita dari penipuan dan kekecewaan saat berlibur.
Nah itu dia 5 tipe mahasiswa Indonesia di Mesir ketika liburan musim panas. Share tulisan ini jika bermanfaat ya, sampai jumpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H