Kompasiana, Cairo- Kabar menyedihkan kembali datang  dari Pelajar Indonesia di Luar negri. Seorang mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al Azhar Mesir menjadi korban perampokan di Kawasan Distrik 10 kota Kairo. Kejadian ini terjadi kemaren,  Senin sore 16 Oktober 2017
Mahasiswa yang bernama Najib yang merupakan mahasiswa tahun pertama Universitas Al Azhar itu dirampok pada sore hari, Â tatkala sedang berjalan seorang diri di salah satu kawasan sepi di Distrik 10, Kota Kairo. Â Diketahui Najib berjalan seorang diri lalu ditodong oleh perampok berkulit hitam yang memaksa korban untuk memberikan Smartphone nya, Â namun korban menolak dan berteriak, "Haromi..haromi!!"(dalam bahasa indonesia berarti perampok) untuk meminta pertolongan.
Karena korban berteriak, Â si pelaku ternyata panik sehingga lansung menusuk dagu korban dengan sebuah pisau dan kabur setelah merampas Telepon genggam korban. Korban yang bersimbah darah sempat tergeletak sesaat sebelum datang warga sekitar untuk menolongnya dan lansung membawa nya ke Klinik terdekat.
Miris nya, Â ternyata saat itu korban yang merupakan mahasiswa asal Banten tidak membawa uang sehingga pihak klinik hanya memberi kapas serta obat luka, tanpa memberikan pertolongan lebih lanjut. Sampai pada akhirnya korban bertemu dengan teman teman nya dan membawa korban ke rumah sakit untuk diobati.
Pelaku perampokan berjumlah satu orang, Â dari ciri cirinya kemungkinan pelaku adalah pengungsi dari negara Berkonflik dari Sudan yang kerap membuat masalah di Mesir.
Kabar perampokan ini muncul di pesan berantai yang meyertakan foto korban sedang bersimbah darah yg beredar di beberapa grup whatsapp mahasiswa indonesia di Mesir. Saat ini korban sudah dibolehkan pulang ke rumah karena luka yang dialami korban tidak terlalu serius.
Hal ini tentu menjadi pembelajaran bagi mahasiswa indonesia yang ada di Mesir untuk senantiasa hati hati dan jangan berjalan seorang diri di tempat sepi.
Semoga ada penyuluhan dan pemberian bantuan dari pihak KBRI Kairo kepada para Mahasiswa Indonesia korban perampokan di Mesir ini.
Tareq Albana
Jurnalis Radio PPI DuniaÂ