pernahkah kamu merasa bahwa minat baca kamu berkurang lantaran mahal nya buku yang beredar dipasaran, sehingga kamu enggan untuk membeli buku.
Kadang kita yang memilki hobi membaca harus rela untuk bersusah payah mengumpulkan uang untuk membeli buku yang kita inginkan lantaran harga nya yang terbilang mahal.
Bagi para pecinta buku pasti tidak asing lagi dengan yang nama nya berburu buku murah,karena kadang ada buku yang dijual dengan harga yang sangat murah dan buku itu adalah buku yang berkualitas! Pasti kebayang gak tuh seneng nya gimana, namun hal ini sangat jarang terjadi memang buku-buku bagus itu dijual murah jika ada event-event tertentu.
Namun dibeberapa toko buku memang ada yang selalu menyediakan buku murah setiap hari nya, namun kadang penulisnya tidak begitu terkenal atau barangkali buku nya tidak begitu laku lagi, maka nya dijual murah.
Dari tadi bahasan nya Cuma tentang buku murah saja ya, tapi hal ini saya rasa kadang perlu diperbincangkanjuga, karena daya baca atau minat baca orang Indonesia saya rasa sudah menunjukkan ada nya peningkatan, terbukti dengan hadir nya ratusan media online yang tersebar di seluruh jagad dunia maya, belum lagi dengan kehadiran media warga (Citizen Journalist) seperti Kompasiana ini.
Namun peningkatan daya dan minat baca ini ternyata juga diiringi dengan harga buku yang terbilang cukup mahal, apalagi dikalangan pelajar dan mahasiswa, yang mana di dalam kategori inilah terdapat sangat banyak sekali para penggemar buku. Kadang itu juga membuat mereka kepayahan, dan gawat nya lagi, daya baca mereka tidak berkembang atau bahkan pupus sama sekali. Sehingga para pelajar pun disibukkan dengan Gadget mereka dan mulai melupakan budaya membaca buku.
Namun untung saja pemerintah lumayan cepat tanggap dalam hal ini sehingga perpustakaan negeri umum maupun khusus di masing-masing sekolah pun ditingkatkan lagi, baik dari segi jumlah maupun kualitas buku bacaan nya.
Nah karena kita dari tadi bahas-bahas mengenai buku murah, kali ini saya pengen share pengalaman menarik ketika berkuliah di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
Universitas Al-Azhar selain terkenal dengan sejarah nya dan julukan nya “salah satu universitas tertua dunia” yang sudah berumur 1000 tahun lebih , namun Al-Azhar juga terkenal akan “surga nya buku murah dan berkualitas” karena Universitas Al-Azhar memberikan subsidi hampir ke semua toko buku dan percetakan buku yang ada dikota Kairo, sehingga buku-buku berkualitas yang harga nya sangat mahal, bisa ditekan harga nya menjadi sangat-sangat murah, kadang kita pun juga heran heran sendiri, kok murah banget sih!Hehe.
Oleh karena itulah para penuntut ilmu di Al-Azhar merasa sangat terbantu dengan buku murah ini, karena mereka bisa mempertajam keilmuan yang telah mereka pelajari di kuliah, dengan membaca buku penunjang supaya para mahasiswa lebih maksimal dalam mempelajari ilmu nya.
Mungkin itu pula yang menjadi sebab bahwa di Negara Mesir ini tidak populer istilah “Perpustakaan” karena memang harga buku yang sudah sangat murah membuat kebanyakan mahasiswa dan masyarakat mesir mampu untuk membuat perpustakaan pribadi di setiap rumah mereka, keren kan!
Buktinya banyak buku-buku karangan ilmuan Arab dan Barat yang dijual disini dengan harga murah, sebut saja buku karangan Ibnu Sina yang sangat terkenal dan menjadi buku rujukan dunia kedoteran selama 500 tahun!
Selanjutnya ada buku Syarah Riyadu Sholihin karangan Imam Nawawi, ulama yg sangat terkenal, buku nya berjumlah 6 jilid atau 3000 halaman, dijual secara Cuma Cuma seharga 30 ribu saja ditepi jalanan kota Kairo.
Lalu ada kita Syekh Hisyam Kamil yang selalu menggratiskan Buku karangan nya setiap kali sehabis mengajar, hal itu membuat unik, setiap beliau memberikan pelajaran selalu penuh sesak oleh mahasiswa Al-Azhar.
Wajar saja jika Mesir bisa menghasilkan ulama-ulama besar dengan standar dunia, karena alat penting untuk menimba ilmu – yaitu buku- mereka subsidi sedemikian rupa, dan mudah dijumpai disetiap toko buku.
Di Mesir juga ada Festival Pameran Buku terbesar nomor 2 di dunia!, pameran buku ini diadakan di bulan januari setiap bulan nya, dan di pameran ini lah para maniak buku puas menjelajahi dan berburu buku buku yang langka dari seluruh dunia, diantara nya ada buku Harry Potter dan Narnia yang dijual murah sekali, ada juga buku karangan Dale Carniege dan Malcoml Maxwell yang jadi World Best Seller selama bertahun-tahun.
Pameran ini sengaja diadakan oleh PBB mengingat antusias nya masyarakat dan pemerintah Mesir terhadap buku dan dunia percetakan.
Walaupun harga buku disana sangat murah, ternyata masih ada jjuga warga mesir yang buta aksara alias tidak bisa membaca, namun jumlah nya tidaklah banyak, ini biasanya dialami oleh orang-orang di kampung pedalaman dan tidak terpelajar, karena pembangunan Kota-Kota di Mesir tidaklah merata seperti di Indonesia. Hal ini sangatlah wajar.
Jadi sengaja saya buat tulisan ini supaya kita bisa membandingkan bagaimana perkembangan dunia perbukuan dan percetakan antara Indonesia dan Mesir, semoga Indonesia bisa menyediahkan buku yang ramah kantong supaya masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Namun yang pasti, kita harus bersyukur pemerintah Indonesia sudah mulai melirik dunia penerbitan dimana banyak penerbitan binaan pemerintah diberi subsidi untuk menghasilkan buku yang terjangkau namun juga berkualitas supaya kelak bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju di pentas internasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H