JEJAK ANAK MUDA INDONESIA: GAGASAN KSATRIA AIRLANGGA MELALUI AKSELERASI KAJIAN SDGs UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045
Â
Tarasheva Anarta Kautsar - 144231184
Banyak pandangan mengenai pemerataan akses untuk pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia, dan kali ini saya akan mengutarakan opini pribadi mengenai isu "Pandangan Netral mengenai Pemerataan Akses Pendidikan dalam Konteks SDGs Nomor 4 menuju Indonesia Emas 2045".
Pemerataan akses pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara maju, berkelanjutan, dan inklusif pada tahun 2045. SDGs Nomor 4 yang menargetkan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi semua memiliki relevansi yang kuat dalam perjalanan mencapai tujuan besar ini. Berikut adalah pandangan netral mengenai pemerataan akses pendidikan dalam konteks SDGs Nomor 4 dan bagaimana hal ini berkaitan dengan visi Indonesia Emas 2045:
1. Kesetaraan Akses Penduduk
Pemerataan akses pendidikan penting untuk memastikan setiap warga Indonesia memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Di negara yang begitu beragam seperti Indonesia, tantangan dalam mencapai kesetaraan akses menjadi kompleks karena perbedaan geografis, sosial, dan ekonomi. ("Goal 4 | Department of Economic and Social Affairs," 2022)
2. Peran SDGs Nomor 4 dalam Visi Indonesia Emas 2045
SDGs Nomor 4 berfungsi sebagai panduan global untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi kesenjangan pendidikan di seluruh dunia. Dalam konteks Indonesia Emas 2045, upaya pemerataan akses pendidikan berkontribusi pada menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing. ("Pendidikan Bermutu - SDGs | Aplikasi Dataku," 2018)
3. Tantangan dalam Pemerataan Akses
Berbagai tantangan masih dihadapi dalam upaya pemerataan akses pendidikan. Salah satunya adalah kesenjangan akses antara perkotaan dan pedesaan, di mana infrastruktur pendidikan terkadang tidak memadai di daerah terpencil. Kesenjangan antara kelompok ekonomi juga menjadi faktor yang memengaruhi. (Hakim, L. (2016). PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN BAGI RAKYAT SESUAI DENGAN AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Jurnal EduTech, 2(1). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/54658-ID-pemerataan-akses-pendidikan-bagi-rakyat.pdf)
4. Kolaborasi Lintas Sektor
Pemerataan akses pendidikan memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Kontribusi dan koordinasi dari berbagai pihak diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kompleks dan multidimensional. (Nizam. (n.d.). Membangun sistem Pendidikan tinggi Indonesia 4.0. Retrieved from https://fe.unj.ac.id/wp-content/uploads/2021/12/Membangun-Pendidikan-TInggi-4-0-hires.pdf)
5. Peran Anak Muda dalam Upaya Pemerataan
Anak muda memiliki potensi besar dalam mendorong pemerataan akses pendidikan. Inisiatif dari anak muda, seperti gerakan literasi dan program mentoring, memberikan bukti konkrit bagaimana mereka dapat mengatasi hambatan pendidikan di tingkat lokal. (Teknologi, dan. (2021). SDG Talks 2021: Peran Generasi Muda dalam Menciptakan Pendidikan Indonesia yang Berkualitas -. Retrieved August 20, 2023, from Institut Teknologi Bandung website: https://www.itb.ac.id/berita/detail/58184/sdg-talks-2021-peran-generasi-muda-dalam-menciptakan-pendidikan-indonesia-yang-berkualitas)
6. Pentingnya Pengukuran dan Monitoring