[caption caption="doc. pribadi; pembukaa acara kompasianival"][/caption]
Kompasianival merupakan ajang kopi darat terbesar, mempertemukan hampir seluruh netizen yang berada di seluruh Indonesia secara of line. Baik perorangan maupun dalam komunitas, tua dan muda, jauh dan dekat, hingga yang terkenal maupun tidak terkenal sekalipun. Ajang ini berlangsung tiap satu tahun sekali dan kali ini dilakukan di kawasan Gandaria City Mall.
Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, kami mulai berburu kos-kosan murah yang letaknya dekat dengan lokasi Kompasianival. Sepanjang perjalanan dari bandara menuju daerah Gandaria City (Gancit) telpon saya tak berhenti berbunyi, layaknya lagu kangen band pertanyaan seputar kamu di mana? Dengan siapa? Sekarang berbuat apa? (maksudnya udah pada ngapain?) selalu terlontar dari si penelpon, maklum baru pertama kalinya saya keluar kota apa lagi langsung ke kota besar Jakarta yang dalam berita-berita selalu rawan dengan aksi kejahatan.
Kami memutuskan mengambil kosan yang hanya berjarak sekitar lima puluh meter dari Mall Gancit, kosan yang berlokasi di jalan Arteri Indah itu membuat kami merasa nyaman sebagai tempat transit. Satu kamar kami tempati berempat karna selain tersedia kamar ukuran jumbo yang nyaman ditempati saya, Rusda Leikawa, Yusnita Ekspresi, dan adik kecil kita Ilham Pelu. kami lebih merasa nyaman dan kompak bila sekamar .
[caption caption="di depan both KOMA, dari kiri kekanan, Nirwana Litiloly, Ilham Pelu, Yusnita Ekspresi, Hasiati Kimia"]
Booth kami terletak di antara Kompasianer Bandung (K Bandung) dan Rumpies The Club (RTC). Saya sendiri terlepas dari KOMA juga merupakan anggota RTC dan ini merupakan pertemuan perdana saya dengan Om Sam Traider, Pak IKhwanul Halim dan Mas Rudie Chakil secara of line yang ternyata semuanya pada kocak habis.
[caption caption="semeja bersama K-Bandung"]
Booth KOMA memperkenalkan potensi Maluku berupa rempah-rempah yang diolah menjadi minyak yang berkhasiat seperti minyak cengkih, minyak harum Maluku, minyak kayu putih, makanan khas seperti Bagea, Kenari, Halua Kenari, Sagu putih, sagu tumbuk, batu-batuan dan cincin asal Maluku serta tenunan khas Maluku. Dan untuk mendukung penampilan kami mengenakan baju khas Maluku yakni baju cele (baju bermotif kotak-kotak pink-putih)
[caption caption="aksi KOMA di panggung both Kompasianival"]